Dengan mempelajari dan mengetahui peranan dan fungsi akor, maka kita
tidak akan ragu-ragu dalam memberikan nuansa bunyi musik pada suatu
lagu. Kita akan tahu benar bagaimana cara memberikan langkah-langkah
akor (progresi akor atau chord progression), sifat-sifat akor, karakter
akor dan warna bunyinya jika masuk atau menuju ke akor yang lain,
memberikan jembatan akor dengan benar, bahkan jika kita juga ingin
memberikan bunyi disonan, tanpa ragu-ragu kita masukkan saja akor
disonan pada suatu lagu.
Mengapa? Karena kita sudah tahu aturannya, kita sudah tahu peranan dan fungsi dari masing-masing akor dalam ilmu harmoni.
Peranan dan Fungsi Akor
Peranan dan fungsi akor yang disusun berdasarkan trisuara atau triad
chord dalam tangga nada mayor diatonis dengan kunci do=C adalah sebagai
berikut :
* Akor Pertama (I) atau C Mayor (C-E-G) disebut sebagai Tonika (Tonic)
* Akor Kedua (II) atau D Minor (D-F-A) disebut sebagai Super Tonika (Super Tonic)
* Akor Ketiga (III) atau E Minor (E-G-B) disebut sebagai Median (Mediant)
* Akor Keempat (IV) atau F Mayor (F-A-C) disebut sebagai Sub Dominan (Sub Dominant)
* Akor Kelima (V) atau G Mayor (G-B-D) disebut sebagai Dominan (Dominant)
* Akor Keenam (VI) atau A Minor (A-C-E) disebut sebagai Sub Median (Sub Mediant)
* Akor Ketujuh (VII) atau B Half Diminished (B-D-F) disebut sebagai Leading Tone
Fungsi Akor : Akor Pokok
Jika kita melihat pembagian akor berdasarkan peranan dan fungsinya, maka
kita akan bisa melihat 3 (tiga) macam jenis akor yang utama, yaitu akor
mayor, akor minor, dan akor half diminished. Tiga akor mayor yang telah
disebutkan di atas inilah yang disebut sebagai akor pokok atau akor
utama (primary chords). Jadi sebagai akor pokok adalah Tonika, Sub
Dominan, dan Dominan.
Untuk tangga nada dengan kunci do = C, maka akor pokoknya yang merupakan akor mayor adalah :
* Akor C Mayor yang berperan sebagai Tonika
* Akor F Mayor yang berperan sebagai Sub Dominan
* Akor G Mayor yang berperan sebagai Dominan
Untuk selanjutnya Tonika akan disingkat T, Sub Dominan disingkat S, dan Dominan disingkat D.
Akor pokok untuk tangga nada dengan kunci yang lain, adalah sebagai berikut :
* Misalnya, Do = G, maka G Mayor adalah sebagai T, C Mayor sebagai S dan D Mayor sebagai D.
* Misalnya, Do = D, maka D Mayor adalah sebagai T, G Mayor sebagai S dan A Mayor sebagai D.
Dari sini kita akan lebih mudah memahami peranan dan fungsi akor.
Mari kita lihat lebih mendalam, ternyata akor G Mayor bisa memiliki
peranan dan fungsi yang berbeda jika terjadi perbedaan kunci tangga
nadanya.
* Pada tangga nada dengan do = C, maka akor G Mayor berfungsi sebagai Dominan (D).
* Pada tangga nada dengan do = G, maka akor G Mayor berfungsi sebagai Tonika (T).
* Pada tangga nada dengan do = D, maka akor G Mayor berfungsi sebagai Sub Dominan (S).
Fungsi Akor : Akor Pembantu
Sedangkan akor minor dalam peranan dan fungsi akor di atas tadi, yaitu
Super Tonika, Median dan Sub Median disebut sebagai akor pembantu. Pada
beberapa teori musik dalam ilmu harmoni, penyebutan Super Tonika, Median
dan Sub Median sebagai akor pembantu lebih disederhanakan berkaitan
dengan peranan dan persaudaraannya dengan akor pokok.
Istilah yang lain tersebut adalah : (harus selalu diingat, yaitu saat
mempelajari peranan dan fungsi akor harus hanya pada satu tangga nada
mayor diatonis dalam satu kunci saja, kita ambil contoh dalam hal ini
yaitu tangga nada mayor diatonis dengan kunci do = C)
* Super Tonika disebut sebagai Sub Dominan Pembantu (Sp), yaitu akor D Minor.
* Median disebut sebagai Dominan Pembantu (Dp), yaitu akor E Minor.
* Sub Median disebut sebagai Tonika Pembantu (Tp), yaitu akor A Minor.
Bagaimana untuk tangga nada dengan kunci yang lain?
* Misalnya, Do = G, maka A Minor adalah sebagai Super Tonika (Sp), B
Minor sebagai Median (Dp) dan E Minor sebagai Sub Median (Tp).
* Misalnya, Do = F, maka G Minor adalah sebagai Super Tonika (Sp), A
Minor sebagai Median (Dp) dan D Minor sebagai Sub Median (Tp).
Sehingga dapat kita lihat sebagai berikut :
* Pada tangga nada dengan do = C, maka akor A Minor berfungsi sebagai Sub Median atau Tp.
* Pada tangga nada dengan do = G, maka akor A Minor berfungsi sebagai Super Tonika atau Sp.
* Pada tangga nada dengan do = F, maka akor A Minor berfungsi sebagai Median atau Dp.
Sebagai satu kesimpulan untuk sementara dalam artikel ini, yaitu bahwa
akor pokok atau akor utama atau primary chords bersifat akor mayor, dan
dalam satu tangga nada mayor diatonis hanya ada 3 (tiga) akor saja,
yaitu:
* Tonika
* Sub Dominan
* Dominan
Sedangkan akor pembantu bersifat akor minor dan juga hanya ada 3 (tiga) saja, yaitu :
* Super Tonika (Sub Dominan pembantu atau Sp)
* Median (Dominan pembantu atau Dp)
* Sub Median (Tonika pembantu atau Tp)
Untuk lebih memperdalam lagi maka akan saya bahas pada artikel berikutnya tentang pengertian dari masing-masing fungsi akor.
Home »
Mengapa Kita Perlu Mempelajari Peranan dan Fungsi Akor ?
» Mengapa Kita Perlu Mempelajari Peranan dan Fungsi Akor ?
Mengapa Kita Perlu Mempelajari Peranan dan Fungsi Akor ?
Penulis : Unknown on Senin, 12 Agustus 2013 | 14.57
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar