TAMU

Flag Counter
News Update :
Home » » MENYOLDER KABEL DAN KONEKTOR

MENYOLDER KABEL DAN KONEKTOR

Penulis : Unknown on Sabtu, 05 Oktober 2013 | 05.20


Pak Tolong Saya Pak
Beberapa tahun lalu saya dihubungi seorang teman baik saya dan meminta saya untuk membantu rekannya di Bandung karena proyek instalasi sound systemnya terancam batal. Tidak lama kemudian saya dihubungi rekan dari teman baik saya, “Pak tolong saya Pak.. proyek saya di Bandung terancam batal dan tidak dibayar”. Wah apa yang terjadi ini, saya harus menolong sesama rekan yang sedang dalam masalah saya pikir. Saat itu saya sedang berada di Jakarta, segera saja saya tancap gas pulang dari ke Bandung. Di tengah jalan tol di antara Bandung dan Jakarta saya di temui oleh Bapak yang telah menelepon saya. Kemudian ia menceritakan apa yang terjadi dengan proyeknya yang sedang dirundung masalah di Bandung.

Rupanya beliau sedang mengerjakan tempat hiburan yang sudah sempat dibuka namun pemiliknya segera menutupnya kembali, karena banyaknya permasalahan dengan sound sistem mereka. Pemilik tempat tersebut sudah marah-marah karena ternyata semua ruangan karaoke mereka tidak dapat digunakan. Saya bertanya-tanya, kok bisa ya? Selidik punya selidik ternyata semua sound sistem di dalam ruangan-ruangan karaoke tersebut mengluarkan suara mendengung. Mereka sudah tidak dapat berpikir lagi, mengapa suara dengungan bisa keluar dari speaker, dan penyebabnya tidak dapat mereka temukan. Dan tentu saja pemiliki tempat tersebut tidak mau membayar pekerjaan Bapak ini karena pekerjaannya dianggap tidak benar dan tuntas.


Pantas Saja Solderan dan Kabelnya Jelek
Akhirnya saya sampai di tempat tersebut di utara kota Bandung yang sejuk, tidak perlu menunggu lama, segera saya memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memeriksa sistem yang telah mereka pasang dalam ruangan-ruangan untuk karaoke. Sistem karaoke yang mereka gunakan adalah dengan memanfaatkan komputer sebagai sumber audio dan videonya. Setelah saya mendengarkan suara yang direproduksi oleh speaker, kesimpulan saya dari kasus yang terjadi hanya satu, yaitu, kabel! Ya mudah, hanya kabel saja. Saya menduga pasti kabelnya asal-asalan, benar saja ketika saya mengintip ke bagian belakang rak mereka, ternyata kabel mereka asal jadi semua. Perlahan-lahan saya lepaskan satu persatu sambungan yang ada dan saya dapati seperti apa yang dapat kita lihat pada Gambar A. hingga Gambar C. Mengapa saya katakan kabel tersebut hanya asal jadi? Ternyata banyak sekali sambungan kabel dengan konektor yang pada bagian solderannya yang tidak matang dan bercelah. Bukan hanya solderan saja, masih ditambah parah lagi dengan kabel yang mereka pergunakan juga tidak sesuai dengan peruntukkannya.




Gambar A. Sambungan yang buruk Neutrik NP2C palsu dan RCA.

Sudah cukup parah permasalahan yang mereka miliki, ternyata ibarat sudah jatuh masih tertimpa tanggal pula. Mereka juga menggunakan konektor Neutrik palsu dan kabel Canare palsu sehingga menambah runyam masalah yang mereka hadapi. Beberapa hari kemudian kembali saya temukan permasalahan lainnya, yaitu pada kabel listrik. Kabel listrik mereka juga bermasalah dan kabel listrik mereka benar-benar asal jadi, dengan nekat hanya menggunakan 2 kabel tanpa kabel ground. Akhirnya saya memang harus mengulang instalasi sound sistem 10 room karaoke mereka dari awal dan meneliti permasalahan setiap ruang yang umumnya memang bersumber dari kabel audio, video, dan listrik.




 Gambar B. RCA paralel murahan dan Neutrik NC3FX palsu.





Gambar C. Solderan yang buruk, Canare L2-T2S palsu dan Neutrik NC3MX palsu.

Membuat Sambungan yang Benar
Sangar sering saya ditanya oleh banyak orang bagaimana cara menyolder yang baik dan benar. Rupanya cukup banyak orang sudah frustrasi menyolder kabel, seringkali sebenarnya kesulitan penyolderan terjadi karena alat-alat bantu yang salah atau tidak bahkan tidak membantu pekerjaan kita sama sekali. Tadinya saya pikir orang-orang yang frustrasi menyolder cuma terjadi di Indonesia saja, ternyata sampai ke negara tetangga Australia dan Malaysia penyakit ini menular juga. Pada umumnya di negara tetangga kita tenaga kerja mahal, mereka memilih menyolder kabel dan konektor mereka sendiri. Sebagai akibat mereka kurang mengerti dan kurang mahir menyolder, hasilnya dapat kita lihat. Bukan hanya kabel saja yang bermasalah tetapi sambungan konektor microphone mereka juga. Berkali-kali konektor laki-laki pada microphone mereka terlepas dari rumahnya, dan mereka memperbaikinya dengan menyolder. Di Malaysia saya baru-baru ini menemukan sesuatu yang tidak kalah menarik, rekan-rekan pelajar Indonesia yang ada di Malaysia menyolder kabel dengan cara yang unik, yaitu tanpa membuka rajutan pelindung kabel. Ha, ha, ha... yang mengherankan kok bisa kabel ini bekerja dengan baik.


Gambar D. Kawat kabel groundnya terlepas, konektor tersolder.





Gambar E. Herannya masih menyambung walaupun solderan tidak benar.





Gambar F. Timah terlalu banyak hingga solderan menggelembung, ini hasil solderan rekan Australia.



 Gambar G. Ini solderan mahasiswa Indonesia di Malaysia

Tentu saja di dalam benak kita kembali timbul pertanyaan, “Bagaimana membuat sambungan antara kabel dan konektor yang baik dan benar?”. Tentu saja kita semua ingin mengetahui rahasianya bukan? Sebenarnya mudah saja, langkah yang paling penting sebenarnya adalah pemilihan alat-alat bantu yang benar. Apa yang kita perlu persiapkan sebelum kita menyolder? Alat-alat yang perlu kita persiapkan adalah sebagai berikut :

1. Cutter atau pisau, saya lebih senang yang sedikit kurang tajam, tujuannya adalah agar bagian dalam kabel tidak ikut terpotong.
2. Solder yang cukup panas, jangan menggunakan solderan kecil karena panas yang ada akan kurang, saya lebih menyukai yang berbentuk pistol dan dapat mencapai 120 watt.
3. Timah yang baik, jangan menggunakan timah yang terlalu banyak mengandung lemak atau yang berbentuk seperti minyak cair apabila kita sentuhkan dengan ujung solder. Sebenarnya lemak ini bertujuan untuk memudahkan timah dapat menempel pada permukaan yang akan kita solder.
4. Tang untuk memotong yang cukup tajam.
5. Saya selalu menyiapkan tissue untuk membersihkan ujung solderan.

Saya anjurkan untuk rekan-rekan yang baru mulai belajar menyolder, sebaiknya menggunakan kabel Canare L2-T2S yang asli. Karena hanya kabel inilah yang pembungkus luar kabelnya yang dapat bertahan dari suhu solderan yang tinggi atau ujung solderan yang kita tempelkan terlalu lama. Proses menyambungkan antara kabel microphone dan konektor XLR yang baik adalah sebagai berikut :

1. Potonglah bagian ujung kabel microphone sebanyak 2 cm secara melingkar, sekeliling pembungkus kabel bagian luar.




Gambar H. Kupas pembungkus luar kabel sebanyak 2 cm berkeliling.

2. Untuk kabel-kabel yang menggunakan pelindung yang berupa rajutan kawat-kawat yang sangat kecil. Lepasakanlah rajutan kawat tersebut terlebih dahulu, kemudian menyisirnya ke satu arah. Untuk melepaskan rajutan dan menyisir kawat-kawat tersebut dapat kita gunakan pinset atau obeng minus yang kecil. Setelah rapih tersisir kita pilin kembali kawat-kawat tersebut.





Gambar I. Bersihkan benang pengisi, sisir kawat-kawat pelindung, dan kupas bagian ujung kabel dalam sebanyak 3-5mm.

3. Pangkaslah benang-benang pengisi di antara kabel-kabel pada bagian dalam kabel microphone.
4. Kupaslah bagian ujung kedua kabel kecil untuk positif dan negatif yang terbungkus dengan lapisan PVC, kupaslah berkeliling hingga kabel terbuka sepanjang 3 sampai 5 mm.
5. Kemuadian balutlah ketiga kabel yang telah terbuka dengan timah, disarankan untuk menggunakan timah dengan titik lebur yang rendah. Kemudian potonglah ujung kabel yang telah kita balut tadi yang sehingga rapih dan sesuai dengan kedalaman mangkok tempat kita dapat memasukkannya ke dalam pin konektor untuk kita solder.






Gambar J. Bungkus hasil kupasan dengan timah, dan bersihkan mata solder selalu.

6. Penuhilah mangkok pada bagian yang akan kita solder pada konektor XLR dengan timah secukupnya. Jangan terlalu sedikit ataupun terlalu berlebihan. Jika anda menggunakan XLR murahan, anda tidak dapat menempelkan mata solder terlalu lama, karena akan membengkokkan konektor karena bahannya yang tidak tahan panas. Kurangnya timah akan tampak seperti pada Gambar K.





Gambar K. Kurangnya timah pada solderan

7. Panasilah mangkok tadi satu persatu hingga timah mencair dan masukkanlah kabel yang telah kita balut dengan timah tadi.

Mengapa saya membalut kabel yang sudah saya kupas atau kawat-kawat pelindung yang saya sisir? Tujuan utama pembalutan ini adalah agar tidak ada satupun kawat yang terlepas dari pilinannya dan bersinggungan dengan bagian konektor maupun kabel yang terbuka sehingga mengakibatkan konsleting. Gambar L. memperlihatkan kawat pelindung kabel yang tidak terbalut, dan sangat berbahaya karena dapat membuka dan menyentuh bagian yang tidak terbungkus.






Gambar L. Kawat-kawat untuk ground yang tidak disolder.

Jika rekan-rekan belum mahir menyolder, terlalu lama menempelkan mata solder umumnya akan membuat timah menjadi kusam karena terjadinya penurunan kualitasnya sebagai akibat suhu yang terlalu panas. Buanglah timah yang telah berwarna kusam dan gantilah dengan timah yang baru, sebagai gambaran hasil solderan yang baik, harus berwarna mengkilap dan bersih dari kotoran. Warna kusam dan kotoran dapat pula diakibatkan oleh terkumpulnya residu timah pada mata solder, bersihkanlah dengan tissue sehingga bersih. Jika tidak hasil solderan kita akan tercemari residu timah yang telah menjadi rusak.


Kunci Utama pada Timah
Jika kita perhatikan kebutuhan di atas tentu saja akan kita anggap spele, karena semuanya kita miliki dan tidak ada istimewanya. Ya, benar semua bahan-bahan di atas kita bisa dapatkan di pasar elektronik, cuma satu yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah, yaitu timah solder. Padahal timah solder adalah kunci utama keberhasilan kita dalam menyambungkan kabel dan konektor. “Lho.. banyak kok timah solder di ditoko elektronik..” ini komentar peserta seminar di mana saya menjadi pembicara trainer mereka. Benar timah solder dengan mudah kita jumpai di toko elektronik, tetapi tahukah kita akan kualitasnya? Saya sudah mencoba berbagai macam merek, yang masih cukup baik hingga saat ini adalah Asahi.

Mengapa timah solder justru menjadi permasalahan yang cukup menentukan? Saya rasa semenjak krisis ekonomi tahun 1997, material timah kita semakin buruk, apalagi dengan timah buatan Cina. Banyak sekali bahan pengotor di dalam timah solder, ini terlihat dari mata ujung solder kita cepat sekali menjadi menghitam dan menjadi kotor. Hasil solderan juga tidak mengkilap seperti kita menggunakan timah solder yang baik. Solderan dengan timah yang buruk akan terlihat kusam dan berkesan tidak matang (atau tidak menempel dengan baik).

Solderan yang tidak matang akan menimbulkan celah antara timah, kabel dan permukaan kontak. Akibatnya adalah pada celah ini terjadi loncatan arus sinyal audio, ini bisa menimbulkan suara yang terdistorsi. Masalah yang lainnya yang dapat timbul adalah masuknya gelombang elektromagnetik atau juga gangguan dari sinyal radio, rekan-rekan tentu saja sangat tidak ingin apabila sedang menikmati acara yang sedang berlangsungh tiba-tiba terganggu dengan suara radio 2 meteran yang sedang dipergunakan untuk pacaran... ? Masalah lainnya yang dapat terjadi adalah timbulnya dengungan (hum) pada frekuansi tinggi karena celah ini atau solderan yang tidak matang. Ciri-ciri timah solderan tidak matang adalah hasil solder tampak seperti tetesan air dan tidak terlihat merata di atas permukaan yang kita solder.

Celah ini dapat juga diakibatkan karena banyaknya terlalu banyak lemak (atau ada juga yang menyebutnya arpus) yang berada diantara kabel, timah dan permukaan konektor. Sebenarnya tujuan lemak atau arpus ini adalah baik, yaitu untuk memudahkan agar timah solder dapat masuk hingga ke dalam kabel atau menempel dengan mudah pada permukaan yang ingin kita solder. Hanya saja jika berlebihan maka justru dapat menghalangi permukaan timah solder merekat dengan baik pada permukaan solder. Timah solder sebenarnya jika kita perhatikan di bagian tengahnya terdapat lubang yang berisi lemak atau arpus ini. Jangan sekali-kali kita menggunakan arpus tambahan, jika kita menggunakan konektor murah, dalam beberapa waktu area bagian unjung yang kita solder dapat berkarat dan patah.

Belum tentu timah dengan harga mahal akan menghasilkan solderan yang baik, saya sudah mencoba berbagai merek dari yang murah hingga yang mahal. Ada timah solder dengan harga ratusan ribu per rol 250 gram, tetapi jika kita pergunakan untuk beberapa jenis konektor malah sulit menempel dengan baik. Justru untuk konektor ini kita harus menggunakan timah murah seperti Asahi.

Seni Menyolder
Seni menyolder, saya menyebutnya demikian, karena ternyata ada orang-orang yang menyatakan dirinya sound engineer tetapi tidak bisa menyolder dengan baik dan benar. Untuk menjadi sound engineer yang baik, jangan hanya mengandalkan diri pada alat-alat yang mahal atau kuping emas rekan-rekan. Tetapi belajarlah menyolder, merupakan dasar dari semua ilmu sound sistem yang lain, di mana kita akan belajar bagaimana menyambungkan dan jenis sambungan. Memang sebentar lagi semua peralatan sound akan digantikan dengan perlatan digital, tetapi marilah kita pelajari seni menyolder agar memperlengkapi dasar pengetahuan kita.

Box khusus :
Pergunakanlah timah yang baik untuk menyolder ada beberapa timah yang baik untuk menyolder yang beredar dipasaran Indonesia. Asahi adalah mereka yang paling murah dan cukup baik, jangan pergunakan merek lainnya karena sering menimbulkan masalah, seperti tidak matang dan sulit menempel. Merek-merek mahal yang patut kita coba adalah Shark, Vampire dan lain-lain, kedua merek ini mencampurkan timah mereka dengan perak sehingga hasilnya menjadi berkilap dan matang.
Untuk timah dengan titik lebur rendah, saya hanya menemukan merek Jepang yaitu Nihon. Hanya saja lemak yang dimiliki cukup banyak sehingga membuat permukaan mangkok pin konektor menjadi berlemak dan sulit menempel. Sebaiknya untuk mengisi mangkok pin konektor gunakanlah Asahi, komposisi bahannya penyusunnya cukup baik, dan mudah menempel pada permukaan pin konektor.
Share this article :

+ komentar + 4 komentar

16 November 2017 pukul 17.48

sangan membantu it solution jakarta


29 Juni 2018 pukul 00.24

terbaik ini gan,...
solder uap

21 Agustus 2018 pukul 05.06

Terima kasih.....infonya....sangat bermanfaat.

1 Desember 2018 pukul 19.09

Mantaappp 👍👍👍👍 thanks info nya gan

Posting Komentar

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger