Suaranya Kok Kasar Ya?Beberapa
tahun yang lalu saya di minta seorang teman untuk meninjau sebuah
gereja di Jakarta. Pada saat teman saya tanyakan speaker dan peralatan
apa yang mereka gunakan, ia hanya menyebutkan sebuah merek yang sudah
sanat umum digunakan oleh gereja. Pikir saya, “….. yah itu lagi, itu
lagi, kapan saya mendapat tantangan baru”. Sampai pada harinya saya
meninjau gereja tersebut, ternyata malah saya yang terkejut, karena
mereka ternyata mengunakan speaker EAW MK series untuk full rangenya
& EAW FR 250z untuk subnya. Mixernya menggunakan Allen & Heath
GL 2200, loudspeaker managementnya menggunakan XTA 622, dan
power-powernya menggunakan Crest Audio Pro series.
Kemudian saya
bertanya kepada mereka, “….mana mungkin suara speaker ini tidak enak,
apa yang harus saya perbaiki? Ini speaker yang harganya cukup mahal di
dunia?”. Mereka menjawab, “….coba saja Bapak dengar sendiri, kami juga
tidak tahu yang tidak enak apanya, hanya saja kami merasa ada sesuatu
yang tidak enak”. Setelah saya menyalakan CD dan mengeluarkan suaranya,
ternyata, he, he, he, ….. baru saya percaya, memang ternyata suara
speaker tersebut tidak ubahnya speaker buatan Cina.
Ada apa yang
salah? Mereknya? Tentu saja tidak, mereka menggunakan merek-merek
terkenal dan berharga mahal untuk instalasi tersebut. Untuk mencari
sumber permasalahan suatu instalasi saya tidak pernah lupa untuk
menengok ke belakang rak. Belakang raknya kebetulan sangat rapih, tetapi
kabel yang mereka gunakan ternyata tidak sesuai dengan suara yang
seharusnya diharapkan dihasilkan oleh speaker. Mengapa demikian? Banyak
orang yang belum paham betul mengenai kabel, bagaimana anatominya, dan
bagaimana penggunaannya di lapangan, atau mungkin juga seringkali orang
menganggap sepele permasalahan kabel.
Mengapa Kabel Merupakan Unsur Penting Untuk Sound System?Banyak
orang akan berkomentar “Ah kabel …. apa gunanya sih? Pake aja yang
murah toh tetap keluar suara, kalau alat kita bagus, buat apa harus beli
kabel yang mahal supaya suaranya bagus”. Untuk orang yang berpendapat
demikian akan saya beri catatan sedikit. Kabel berperan penting dalam
menyalurkan sinyal audio dari alat ke alat, tak ubahnya seperti pembuluh
darah di dalam tubuh manusia.
Ada orang yang tampak sehat dari
luar, penampilannya pun menarik, tetapi ternyata di dalam tubuhnya
seluruh pembuluh darahnya tersumbat. Saya jamin tidak berapa lama lagi
orang ini akan mengalami serangan jantung, apa yang tidak seimbang di
dunia ini akan menghasilkan yang tidak benar pula. Demikian pula dengan
peralatan sound system berharga mahal tidak akan bersuara sebgaimana
seharusnya jika tidak menggunakan kabel yang sesuai dengan ukuran,
jenis, bahkan hingga bagaimana cara orang menyambungkannya
(menyoldernya).
Jenis-Jenis KabelKabel
untuk sound system tidak sesederhana yang kita pikirkan, banyak jenis,
ragam, dan penggunaannya. Untuk menyambungkan microphone saja, terdapat
beberapa jenis kabel, sangat jarang orang yang mengetahui dan
mempelajarinya. Untuk itu marilah kita pelajari bersama-sama jenis
kabel-kabel tersebut sebagai berikut ini :
1. Kabel MicrophoneKabel
untuk microphone terdiri dari 2 jenis, demikian pula dengan kabel
balance, yaitu kabel microphone standard dan kabel microphone quad.
Kabel microphone standard terdiri dari 3 kabel yaitu shield (ground /
pelindung), kabel untuk kutub positif, dan kabel untuk kutub negatif.
Sedangkan kabel microphone quad di dalamnya berisi 5 kabel yaitu sheild,
2 kabel untuk kutub positif, dan 2 kabel kutub negatif.
Kabel
standard microphone dari Canare seperti L2-T2S terdiri dari 2 buah kabel
dalam yang berwarna biru dan putih. Isi dari kedua kabel tersebut
masing-masing terdiri dari 60 buah kawat tipis. Kabel ini dibungkus
kembali dengan rajutan kawat yang cukup rapat, dapat menolak noise dari
luar, dan memiliki fleksibilitas yang baik. Lapisan plastik pembungkus
luar kabel terbuat dari PVC (Polyvinly Chlorida), demikian pula untuk
pembungkus kedua kabel bagian dalamnya.
Untuk mereka yang baru
belajar menyolder kabel, kabel ini adalah kabel yang cukup baik dan
tahan panas solder. Sehingga orang yang baru belajar menyolder tidak
perlu khawatir lapisan kabel tersebut meleleh karena terlalu lama
menempelkan solderan. Tetapi jika terlalu lama tetap akan meleleh juga.
Selain itu kabel balance atau kabel microphone diberi tambahan
benang-benang katun sebagai filler / pengisi dan penguat kabel.
Kabel microphone Canare L2-T2S
Klotz MY206
Kabel microphone quad dibuat untuk digunakan pada
lingkungan yang cukup tinggi noise pada lingkungan tempat kabel ini
digunakan. Harga kabel ini lebih mahal dari kabel microphone standard,
tetapi memiliki daya tolak noise yang lebih besar pada saat kabel
ditarik cukup panjang. Noise timbul sebagai akibat induksi di antara
kabel positif dan kabel negatif itu sendiri, oleh karena bentuknya yang
quad induksi tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Ditambah lagi
diameter kabel positif dan kabel negatif manjadi lebih besar. Kabel ini
dapat kita manfaatkan untuk tarikan hingga mencapai panjang 100 m.
Kabel microphone quad Canare L4-E6S
Kabel microphone quad Klotz SQ422
Untuk kabel microphone
dalam bentuk kabel snake, bentuknya mirip dengan beberapa kabel
microphone yang kita gabungkan dan diberi bungkus kembali. Kabel snake
ada yang ditujukan untuk penggunaan mobile dan ada juga yang ditujukan
untuk instalasi secara permananen. Perbedaan yang mendasar pada kedua
kabel ini dapat kita baca pada bagian berikutnya.
Kabel snake untuk di lapangan
2. Kabel Balance Untuk InstalasiKabel
balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone dalam
bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah
bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya
(sheilding) berupa aluminium foil. Pada kabel ini biasanya kabel untuk
ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit. Mengapa
digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk mampu menolak
pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai 100%.
Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja.
Selain
itu agar kabel-kabel ini kuat menahan gaya tarik pada saat instalasi
sedang berlangsung. Untuk dapat menahan gaya tarik yang kuat ini maka
ditambahkan pula serat-serat pengguat seperti pada Canare L4-E6AT dan
Canare L4-E5AT. Serat-serat penguat tersebut terbuat dari kevlar yang
sanggup menahan gaya tarik yang cukup besar.
Kabel instalasi quad dengan penguat kevlar di tengahnya, Canare L4-E6AT
Kabel
snake untuk instalasi mirip dengan kabel balance instasai yang kita
gabungkan. Perbedaannya dengan kabel snake untuk mobile hanya pada
sheild-nya yang menggunakan aluminium foil, sedangkan pada kabel snake
mobile menggunakan rajutan kawat
Snake cable untuk instalasi
Kabel untuk instalasi antar rak.
3. Kabel UnbalanceKabel
ini mungkin tidak aneh untuk orang pada umumnya, oleh karena sebagian
besar kabel hi-fi, kabel untuk radio, dan kabel untuk video berbentuk
seperti ini, yang kita sebut sebagai kabel coax. Hanya saja untuk sound
kabel jenis ini bagian tengahnya berupa serabut, bukannya solid seperti
kabel untuk radio maupun video pada umumya.
Hanya saja pada
pembungkus bagian tengahnya masih terdapat lapisan pembungkus bagian
luar, pembungkus ini yang terbuat dari bahan karbon sebagai bahan
pelindung yang bersifat konduktif. Sehingga pada saat kita menyoldernya
kita harus berhati-hati agar turut pula mengupas lapisan tipis ini.
Kabel unbalance untuk instrumen
Untuk apa kita harus
membuangnya? Karena jika pelindung tipis berwarna hitam ini menyambung
dengan tembaga pada bagian tengahnya maka kabel yang kita solder akan
mengalami gejala-gejala seperti konsleting.
Kabel ini adalah
kabel OFC dengan diameter 18 AWG (American Wire Gauge) khusus untuk
menyambungkan alat-alat unbalance. Kabel ini memiliki kapasitansi dan
tahanan yang rendah sehingga mampu meloloskan sinyal hingga 50 kHz.
Sehingga suara pick up gitar yang jernih dan jelas walaupun kita
menggunakan kabel unbalance ini dalam jarak yang cukup panjang.
Kombinasi antara sheild tembaga dan lapisan karbon dapat melindunggi
kabel dari suara-suara noise microphonic (noise yang sangat kecil) yang
tidak kita inginkan. Noise ini umumnya datang dari cube-cube yang
volumenya kita set besar. Anehnya kabel ini direkomendasikan juga untuk
kabel speaker penghubung antara head ampli dan kabinetnya.
4. Kabel Balance Untuk Antar Alat atau Wiring di Dalam Rak Kabel
ini hanya merupakan bentuk penyederhanaan dari kabel microphone
standard. Kabel ini hanya ditujukan untuk tarikan jarak dekat, dan tanpa
beban tarikan yang cukup berat. Biasaya kabel ini memiliki harga yang
cukup murah, sebagai contoh Belden 8760, Belden 8761, dan Canare
L2-B2AT. Isi kabel juga tanpa dilengkapi dengan filler atau benang
pengisi dan penguat kabel.
5. Kabel SpeakerBeberapa
orang menganggap kabel speaker amat tidak penting, diganti dengan kabel
listrik pasti juga menyala. Memang benar demikian, hanya saja pendapat
ini tidaklah semuanya benar.
Kabel speaker justru memiliki
tahanan yang cukup besar, sehingga bahan pembuatnya harus benar-benar
tembaga murni. Memang benar arus yang mengalir pada kabel speaker adalah
arus AC atau sama dengan listrik pada colokan listrik kita. Hanya saja
arus yang menalir di dalam kabel ini tidak konstan, dan memiliki
dinamika. Berbeda dengan speaker Toa atau ceilling di supermarket yang
menggunakan arus konstan sehingga bisa dikirim jauh tanpa distorsi.
Dari
tabel di bawah ini kita bisa baca berapa banyak pengurangan sinyal jika
kita menarik kabel speaker Canare sepanjang yang kita inginkan. Kita
juga tidak boleh melupakan apa yang akan terjadi kalau kita menarik
kabel speaker dengan jarak yang panjang.
Untuk memudahkan
penghitungannya Canare telah membuatkan tabel yang kurang lebih dapat
kita gunakan sebagai patokan pada saat kita menarik kabel speaker. Tabel
tersebut sebagai berikut :
Model Tahanan Sepasang Konduktor
(ohm/100m) & Penampang melintang dalam mm Tahanan Konduktor
(ohm/100m) untuk arus kembali Panjang kabel / damping faktor
4S6 1,87 / 1,0 mm² (AWG 17) 3,7, untuk DF 20 9,5 m, untuk DF 50 3,0 m
4S8 0,75 / 2,5 mm² (AWG 14) 1,5, untuk DF 20 23,3 m, dan untuk DF 50 7,3 m
4S11 0,34 / 1,0 mm² (AWG 11) 0,87, untuk DF 20 40,2 m, dan untuk DF 50 12,6 m
Semua nilai dihitung berdasarkan asumsi output power amplifier pada 0,05 ohm
DF
20 adalah damping factor hanya diperuntukan untuk penggunaan pidato
saja, sedangkan DF 50 adalah nilai yang dibutuhkan untuk musik dengan
band lengkap. Jadi damping faktor akan ditentukan oleh bentuk dan
panjang kabel speaker. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas pada bagian
kedua artikel ini.
Bahan-Bahan Pembuat KabelBahan-bahan
penyusun kabel merupakan komponen penting yang membuat suara yang
dihasilkan kabel berbeda-beda. Bahan penyusun kabel yang utama adalah
tembaga, akan tetapi pada umumnya tembaga yang tersedia tidak murni.
Memang kesulitan lainnya akan timbul apabila tembaga tersebut dalam
bentuk murni, oleh karena akan mudah teroksidasi jika mendapat kontak
dengan udara.
Untuk menghindarinya beberapa pabrik pembuat kabel
membuat kabel yang diberi label OFC, atau Oxygen Free Cable. Apa maksud
dari kabel ini, kabel ini memiliki pembungkus yang sangat baik sehingga
oksigen tidak dapat masuk hingga ke bagian tengah kabel. Pernah melihat
kabel speaker yang sudah berumur satu tahun dan berwarna hitam agak
kehijauan, itu tandanya oksigen oksigen dapat masuk ke bagian
tengah-tenggah kabel.
Pabrik lainnya untuk menghindari oksidasi,
melapis tembaga dengan seng. Hanya saja suara yang dihasilkan sangat
tajam dan suara tone rendahnya kurang, dan anehnya kabel ini memperkuat
sinyal secara keseluruhan. Sehingga pada saat kita membaca meter yang
ada di mixer sinyal naik hampir 40% lebih tinggi dibandingkan dengan
kabel tembaga murni. Mungkin ini hanya pengalaman saya saja di lapangan,
saya anjurkan anda mencobanya sendiri. Contoh kabel-kabel microphone
yang berlapis seng adalah Klotz quad SQ422, Belden 8760, belden 8761,
dll. Sedangkan untuk kabel speaker adalah Belden 8470. Hindari
kabel-kabel ini untuk speaker-speaker yang berlebihan suara tingginya,
demikian pula untuk stasiun radio FM, kerena mereka membutuhkan suara
yang flat.
Box Khusus :
OksidasiMengapa kabel teroksidasi?
Tanda-tanda
kabel yang teroksidasi adalah berwarna kehitaman atau
kecoklat-coklatan, jika kabel sudah teroksidasi, maka suara yang
dhasilkan akan bersuara buruk. elain itu oksidasi perlu diwaspadai, oleh
karena kemapuan kontaknya menurun dan mengakibatkan arus yang melompat
seperti konsleting. Hal ini terjadi oleh karena bagian kontak dari kabel
terlapisi oleh permukaan kabel yang telah teroksidasi sehingga kabel
tidak menempel dengan benar.