TAMU

Flag Counter
News Update :

Rekomanded Bisnis

Dapatkan $$$ sekarang

Blog Advertising - Advertise on blogs with SponsoredReviews.com
Hot News »
Bagikan kepada teman!

EQUALISASI BAGIAN II

Penulis : Unknown on Sabtu, 05 Oktober 2013 | 05.25

Sabtu, 05 Oktober 2013


1. Bagaimana cara meng-eq suatu system
Kembali kepada konsep equalisasi adalah untuk mengembalikan suara kepada bentuk awalnya. Hanya saja telinga manusia memiliki respon yang berbeda-beda terhadap suara, bergantung kepada kualitas pendengarannya dan rasa seni orang tersebut. Untuk membuat equalisasi menjadi obyektif maka kita semua perlu “melihat” sinyal yang dihasilkan speaker. Salah satu alat yang dapat kita gunakan adalah RTA (Real Time Analyzer), alat ini dapat memperlihatkan respon yang diterima dari sumber sinyal yang diterimanya.

Alat ini akan memperlihatkan spektrum suara (rentang frekuensi suara yang dapat diterima oleh alat tersebut) yang dimulai dari 1 oktaf, 1/3 oktaf, 1/6 oktaf, hingga 1/24 oktaf. Cara kerja alat ini adalah dengan mengolah sinyal yang diterimanya dan memilah-milahnya menjadi frekuensi-frekunsi yang tersedia pada alat tersebut. Grafik yang kita lihat dapat berupa dot (lampu-lampu LED), batang, atau hanya berupa garis pada titik puncak frekuensi yang terukur. Sumbu horizontalnya / sumbu x menunjukkan frekunsi dalam satuan Hz dan sumbu vertikalnya / sumbu y menunjukkan kekerasan (gain) dalam satuan dB.
Teknologi ini dikembangkan sejak tahun 1970, dan semakin berkembang di tahun 1980-an, pada era ini diciptakan RTA yang samplingnya / analisisnya berdasarkan FFT (Fast Fourier Transfer). RTA ini lebih akurat dibandingkan dengan RTA yang hanya mengukur berdasarkan arus sinyal elektronik yang masuk ke dalam alat tersebut .


2. Kelemahan RTA
RTA memang sangat berguna, akan tetapi ada beberapa keterbatasan RTA sebagai berikut (Bob McCarthy, 2003) :

• Informasi RTA terbatas, tidak mengenal pantulan, padahal respon yang ia tampilkan adalah suara asli ditambah dengan pantulan, fasa speaker, dan berapa lama sinyal tersebut dalam perjalanan hingga diterima oleh microphone.
• RTA tidak memberikan informasi apakah sinyal yang ia terima serupa dengan sinyal yang masuk ke dalam speaker. Ia hanya menggambarkan energi akuistik yang diterima oleh microphone / di sekitar microphone. Jadi spektrum yang kita lihat dalam bentuk lembah atau gunung kemungkinan adalah pantulan, atau sinyal yang saling menguatkan (summation) atau bahkan sinyal yang saling menghilangkan (canceling).

Kedua hal tersebut dapat terjadi sebagai akibat interaksi antara speaker dan ruangan.
Menurut saya masih ada lagi hal-hal lain sebagai berikut :

• RTA sangat tergantung kepada kualitas microphone yang kita gunakan untuk mengukur, dan kualitas kabel yang kita pergunakan.
• Jika kita menggunakan RTA program dalam komputer sound card kita memberikan andil yang cukup besar dalam mengaburkan hasil ukur.

RTA hanya dapat mengkoreksi masalah yang timbul tetapi tidak dapat menyelesaikannya.

3. Kapan harus menggunakan RTA dan kapan tidak?
Kapan kita tidak boleh menggunakan RTA secara langsung :

• Jika anda menghadapi ruangan dengan multi speaker atau speaker dalam jumlah banyak maka yang anda harus lakukan adalah menyeragamkan waktu tempuh setiap speaker dengan men-delay-nya terlebih dahulu.
• Jika anda menghadapi masalah akuistik ruang yang cukup parah, software apapun untuk mengetes system tidak akan dapat digunakan. Selesaikan dulu masalah akuistik!!
• System anda memiliki perkabelan yang buruk!! Managemen kabel hasur diperbaiki terlebih dahulu, dan menggantik kabel-kabel dengan respon suara yang kurang baik.


4. Langkah-langkah meng-eq suatu system
Agar system kita dapat di equalisasi dengan baik maka kita perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut (Dennis A. Bohn, 1997) :

• Jauhkan sejauh mungkin speaker dari sudut ruangan.
• Minimalkan pantulan speaker, dengar suara aslinya. Banyak gereja manaruh speaker di kiri dan kanan ruangan, akibatnya speaker akan memantulkan suara ke dinding.
• Jika anda menghadapi masalah akuistik ruang yang cukup parah, software apapun untuk mengetes system tidak akan dapat digunakan. Selesaikan dulu masalah akuistik!!

Latihlah telinga anda untuk mengenal frekuensi-frekuensi suara yang sering harus kita eq, atau sering menimbulkan masalah. Lakukanlah latihan sebagai berikut :

• Pilih sumber suara yang kita kenal, sebagai contoh CD lagu kesukaan anda atau suara anda sendiri.
• Set eq parametrik di mixer dalam posisi flat.
• Bypass kompressor yang dipasang pada jalur speaker yang akan kita gunakan, karena dapat mengaburkan penilaian kita, terlalu

Interaksi antara ruangan dan suara dari speaker adalah kasus yang sukar di selesaikan sebelum memposisikan kembali speaker.
komentar | | Read More...

EQUALISASI BAGIAN I


1. Apa yang Dimaksud Dengan Equalizer
Equalizer adalah alat yang dapat digunakan untuk menyamakan suara speaker mendekati sumber aslinya atau mengembalikan suara speaker seperti suara aslinya. Banyak orang salah mengartikan fungsi equalizer, mereka menggunakannya untuk mengangkat frekuensi-frekuensi tertentu yang sebenarnya tidak perlu diangkat, atau bahkan mengurangi frekuensi-frekuensi tertentu yang tidak perlu dikurangi. Mengapa demikian? Sebenarnya equalisasi sangat tergantung dari rasa seni seseorang dan respon telinga orang yang mengoperasikan peralatan sound system.

Supaya kita dapat men-eq system dengan baik, maka sebelum kita menggunakannya kita perlu memahami kerja eq terlebih dahulu. Parameter apa saja yang dapat kita ubah pada equalizer? Tombol apa saja yang terdapat pada equalizer? Dan bagaimana cara menggunakannya? Inilah pertanyaan yang akan dilemparakan orang ketika akan menggunakan equalizer, tombol-tombol tersebut adalah :

• Gain / level, adalah tombol yang digunakan untuk menambah atau mengurangi frekuensi yang kita inginkan.
• Low pass / High pass, adalah tombol yang digunakan menghilangkan frekunsi-frekuensi di bawah atau di atas frekuensi yang kita set.
• Q / Bandwidth, adalah tombol yang digunakan untuk memperlebar atau mempersempit kurva equalizer.
• Frequency, mengubah frekuensi sehingga mencapai frekuensi yang kita inginkan.
• Volume gain / make up gain, adalah tombol yang digunakan untuk menambah atau mengurangi level suara yang keluar dari equalizer.

Ada bermacam-macam jenis equalizer sesuai dengan jenis dan penggunaannya. Berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi :

1.1. Parametrik equalizer
Kurva equalizer ini dapat kita geser dan rubah bentuk kurvanya, dengan kata lain semua parameter (ukuran) yang ada dapat kita rubah. Parameter yang dapat kita ubah adalah :

• Gain, untuk mengurangi atau menambah kurva parametrik yang kita inginkan, besarnya diukur dalam dB.
• Q, adalah besaran yang digunakan untuk memperlebar atau mempersempit kurva parametrik sesuai dengan yang kita inginkan, besarannya pada umumnya menggunakan skala 0,1 hingga 10.
• Frekuensi, frekuensi pada equalizer parametrik dapat kita geser hingga mencapai frekuensi yang kita inginkan.
Bentuk kurva pada parametrik equalizer ada 2 :
• Shelving, bentuk kurva ini memiliki puncak pada bagian akhir frekunsi rendah maupun frekunsi tinggi dari spektrum frekuensi yang kemudian mendatar hingga akhir frekuensi. Seperti hi-shelving, akan mengangkat puncak frekuensi 12 kHz, dan low-shelving akan mengangkat frekuensi 80 Hz pada umumnya. Beberapa eq menyediakan fasilitas untuk kita dapat mengubah frekuensi pada puncak kurva.
• Bell shape, bentuk kurva pada equalisasi ini adalah seperti lonceng, pada umumnya parametrik murni akan menggunakan bentuk equalisasi ini.

1.2. Grafik equalizer
Equalizer yang hanya dapat kita tambah dan kurangi pada frekuensi yang sudah ditetapkan oleh pabrik, biasanya berdasarkan besarnya oktav. Yang umum beredar di pasaran adalah 1/3 oktav (31 titik frekuensi) dan 2/3 oktav (15 titik frekuensi). Grafik equalizer dapat kita bagi dalam beberapa jenis.

• Constant Q, bentuk kurva (Q) grafik eq ini tetap walaupun gain hanya di ubah sedikit ataupun banyak.
• Variable Q, bentuk kurva grafik eq ini tidak tetap, tergantung dari berapa bayak kita mengangkat gain.
• Bandpass filter parameter, bentuk kurva tetap dan gain tetaphanya frekuensi yang dapat kita geser.
• Perfect Q, adalah grafik eq analog tapi diproses secara digital, mirip dengan constant Q hanya lebih akurat.

1.3. Filter
Pada umumnya orang tidak memasukkan filter sebagai jenis equalizer oleh karena cara kerjanya yang mirip dengan crossover. Tetapi menurut saya filter dapat pula membantu kita mengurangi frekuensi yang tidak kita inginkan, sehingga dapat pula kita masukkan sebagai salah satu jenis equalizer.

Contoh dari eq ini adalah switcable highpass dan switcable lowpass, Highpass filter sangat berguna untuk mengurangi suara pop pada microphone. Sedangkan lowpass dapat membantu kerja driver suara tinggi agar tidak bekerja berlebihan sebagai akibat frekuensi tinggi yang sebenarnya tidak terdengar, tetapi merusak.

2. Kegunaan dari Eq
Sekali lagi jangan kita salah langkah dalam menggunakan eq, karena itu harus kita memahami apa saja kegunaan dari eq. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari kegunaan eq :

• Mengurangi feedback.
• Menambah frekuensi yang kita inginkan pada saat sistem bersuara kecil, dan mengurangi frekuensi yang tidak kita inginkan pada saat kita mengangkat volume / gain lebih keras.
• Membantu respon ruangan terhadap suara, setiap ruang tidak memiliki respon yang sama terhadap suara. Walaupun kita memasang speaker dan peralatan yang sama dengan tempaat lain.
• Side chain / dynamic eq.
• Memperbaiki kerja speaker.

3. Berpikir Dua kali sebelum meng-eq system
Orang cenderung menggunakan equalizer sebagai dewa penyelamat, mereka sangat berharap eq dapat menyelesaikan masalah mereka. Tidak jarang sound engineer membeli eq yang harganya puluhan juta! Hanya karena sugesti bahwa alat tersebut dapat membantu mereka menyelesaikan masalah yang terjadi dengan sistem mereka. Saya adalah orang yang paling anti menggunakan eq, sebelum masalah-masalah di bawah ini selesai terlebih dahulu :

2.1. Ruangan
Ruangan akan menjadi pembatas kita dalam meng-eq system, setiap ruang memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Jangan sekali-kali kita menyama ratakan setiap ruangan, dan mengidolakan suatu bentuk setting eq. Jangan mimpi suara rendah dapat keluar dari speaker pada ruangan yang penjangnya 4m, karena panjang gelombang suara rendah tidak dapat beresonansi dengan baik. Atau sebaliknya kita berharap suara rendah sub dapat terdengar dari jarak puluhan meter dengan jelas, karena daya rambat suara rendah yang terbatas.

Permasalahan utama di dalam ruangan adalah geometri ruangan itu sendiri (ukuran), baik jumlah jendela, luas dinding, dan di mana letak benda-benda tersebut. Meng-eq di dalam ruangan perlu berhati-hati oleh karena pantulan dapat mengaburkan frekuensi mana yang seharusnya kita ubah.

2.2. Letak speaker
Jangan bermimpi mendengar suara sub yang solid jika kita menaruhnya di kiri dan kanan panggung. Suara rendah mutlak harus berasal dari satu sumber. Peletakkan yang berpencar akan mengakibatkan efek yang disebut power alley (lorong tenaga). Eq dapat menolong? Tentu saja tidak, bahkan menambah besar jarak antar lorong tenaga tersebut

2.3. Tidak seragamnya waktu tempuh antar komponen speaker
Ini adalah ilmu yang dikembangkan sejak pertengahan tahun 1980an, hanya saja peralatan pendukungnya pada saat itu masih sangat mahal. Saat ini dengan kemajuan komputer dan harga komputer dan software-nya semakin murah, membuat peralatan digital pendukung penyetelan speaker semakin murah pula, sehingga kenyamanan orang mendengar speaker bersuara rapih semakin bertambah.

Mengapa waktu tempuh antar komponen berbeda, ini cerita yang cukup panjang yang akan kita bahas dilain waktu. Hanya saja jika kita meng-eq sistem yang tidak di seragamkan waktu tempuh antar komponen speaker maupun antar speaker, ini merupakan usaha yang sia-sia, karena sistem anda tetap berisik dan suaranya tetap berbalap-balapan.

2.4. Kabel (jenis dan panjang kabel)
Orang bule saja tidak percaya kalau kabel dengan merek, jenis, dan panjang yang berbeda akan menghasilkan suara yang berbeda. Saya belajar perkabelan sejak hampir 10 tahun lalu, dan saya temukan bergam respon kabel dan beragam pula hasilnya. Kita tidak perlu meng-eq sistem kita terlalu banyak apabila manajemen kabel kita baik.

2.5. Karakter alat
Setiap alat memiliki karakter suara yang berbeda-beda, jangan berharap ala-alat murah dapat di eq menjadi baik. Mohon diingat bahwa semua alat sound memiliki karakter suara yang berbeda-beda dan tidak semua produk memiliki suara yang baik.

2.6. Banyaknya microphone yang terbuka (NOM = number of open microphone)
Harap diingat pada saat meng-eq feedback bahwa setiap bertambahnya 1 buah microphone akan menambah 3 dB pada gain system. Semakin banyak microphone yang berbunyi akan semakin besar pula kemungkinan feedback.

2.7. Penyimpangan fasa (phase shifting)
Penyimpangan fasa justru terjadi sebagai akibat terlalu kita terlelu banyak meng-eq, atau bahkan menggunakan kabel unbalance yang sangat panjang.

2.8. Jarak posisi anda mendengar dari speaker
Jarak kita mendengarkan speaker akan mempengaruhi penilaian telinga kita terhadap apa yang akan kita eq. Ingat bahwa di udara juga terjadi hambatan.

2.9. Umur speaker
Saya pernah bersam-sama Sony dan Thomas mendemokan speaker di BATS di hotel Shangrila di Jakarta 3 tahun yang lalu. Produk tersebut sudah terkenal dengan suaranya yang cukup kencang tapi masih eanak didengar. Ternyata waktu kami pasang suaranya agak kasar dan Sony pun heran “....... biasanya suara suaranya tidak begini nih!”. Kejadian yang sama terulang ketika saya memasang speaker dengan merek yang sama untuk OB Van radio Dahlia, ketika kami coba suara yang sama kembali terdengar, kami mencoba meng-eq-nya dengan susah payah. Saya baru teringat bahwa speaker tersebut baru saja kita keluarkan dari dalam dusnya, he, he, he, ......speaker ada indreyen-nya juga ya. Tidak mungkin keluar dari dus kita harapkan suaranya jadi bagus. Masalah ini kita bahas lain waktu.

2.10. Suhu dan kelembaban
Jangan berharap kita dapat meng-eq di ruangan yang tidak konstan suhu dan kelembabannya. Mengapa? Pada suhu rendah suara tinggi dan rendah akan terdengar lebih kuat dibandingkan dengan pada suhu tinggi, ini disebabkan pada suhu tinggi kelembaban akan bertambah. Bertambahnya kelembaban akan menambah pula hambatan bagi suara di udara.
Jangan sekali-kali meng-eq dalam kondisi suhu ruangan yang panas atau ac belum dinyalakan. Karena pada saat ac dinyalakan suhu udara akan turun dan suara tinggi akan kembali terdengar dengan jelas.

2.11. Respon telinga operator sendiri
Banyak operator memiliki selera sendiri, bahkan tidak sedikit operator bahkan pemain musik digereja menyetel eq 1/3 oktaf mereka seperti “disco smile”. Kedua ujung frekuensi eq diangkatdan semakin menurun pada bagian tengahnya.
Jika operator sound di gereja memilih menyetel dengan seleranya sendiri, sebaiknya operator tersebut belajar mendengar suara “standard” yang baik. Camkan kata-kata ini “Gereja bukan milik sekelompok orang, atau bukan hanya dimiliki satu orang”.

Interaksi antara ruangan dan suara dari speaker adalah kasus yang sukar di selesaikan. Jalan keluarnya adalah hanya dengan memposisikan kembali speaker ketempat yang seharusnya.

4. Kesimpulan
Agar dalam meng-eq system, dapat memperoleh hasil yang baik dan maksimal, maka kita harus mampu menemukan masalah dalam sistem kita yang belum seimbang / harus di-eq. Memang eq dapat membantu mengurangi beberapa titik feedback dan sedikit membantu respon speaker terhadap ruangan.
komentar | | Read More...

MENYOLDER KABEL DAN KONEKTOR


Pak Tolong Saya Pak
Beberapa tahun lalu saya dihubungi seorang teman baik saya dan meminta saya untuk membantu rekannya di Bandung karena proyek instalasi sound systemnya terancam batal. Tidak lama kemudian saya dihubungi rekan dari teman baik saya, “Pak tolong saya Pak.. proyek saya di Bandung terancam batal dan tidak dibayar”. Wah apa yang terjadi ini, saya harus menolong sesama rekan yang sedang dalam masalah saya pikir. Saat itu saya sedang berada di Jakarta, segera saja saya tancap gas pulang dari ke Bandung. Di tengah jalan tol di antara Bandung dan Jakarta saya di temui oleh Bapak yang telah menelepon saya. Kemudian ia menceritakan apa yang terjadi dengan proyeknya yang sedang dirundung masalah di Bandung.

Rupanya beliau sedang mengerjakan tempat hiburan yang sudah sempat dibuka namun pemiliknya segera menutupnya kembali, karena banyaknya permasalahan dengan sound sistem mereka. Pemilik tempat tersebut sudah marah-marah karena ternyata semua ruangan karaoke mereka tidak dapat digunakan. Saya bertanya-tanya, kok bisa ya? Selidik punya selidik ternyata semua sound sistem di dalam ruangan-ruangan karaoke tersebut mengluarkan suara mendengung. Mereka sudah tidak dapat berpikir lagi, mengapa suara dengungan bisa keluar dari speaker, dan penyebabnya tidak dapat mereka temukan. Dan tentu saja pemiliki tempat tersebut tidak mau membayar pekerjaan Bapak ini karena pekerjaannya dianggap tidak benar dan tuntas.


Pantas Saja Solderan dan Kabelnya Jelek
Akhirnya saya sampai di tempat tersebut di utara kota Bandung yang sejuk, tidak perlu menunggu lama, segera saya memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memeriksa sistem yang telah mereka pasang dalam ruangan-ruangan untuk karaoke. Sistem karaoke yang mereka gunakan adalah dengan memanfaatkan komputer sebagai sumber audio dan videonya. Setelah saya mendengarkan suara yang direproduksi oleh speaker, kesimpulan saya dari kasus yang terjadi hanya satu, yaitu, kabel! Ya mudah, hanya kabel saja. Saya menduga pasti kabelnya asal-asalan, benar saja ketika saya mengintip ke bagian belakang rak mereka, ternyata kabel mereka asal jadi semua. Perlahan-lahan saya lepaskan satu persatu sambungan yang ada dan saya dapati seperti apa yang dapat kita lihat pada Gambar A. hingga Gambar C. Mengapa saya katakan kabel tersebut hanya asal jadi? Ternyata banyak sekali sambungan kabel dengan konektor yang pada bagian solderannya yang tidak matang dan bercelah. Bukan hanya solderan saja, masih ditambah parah lagi dengan kabel yang mereka pergunakan juga tidak sesuai dengan peruntukkannya.




Gambar A. Sambungan yang buruk Neutrik NP2C palsu dan RCA.

Sudah cukup parah permasalahan yang mereka miliki, ternyata ibarat sudah jatuh masih tertimpa tanggal pula. Mereka juga menggunakan konektor Neutrik palsu dan kabel Canare palsu sehingga menambah runyam masalah yang mereka hadapi. Beberapa hari kemudian kembali saya temukan permasalahan lainnya, yaitu pada kabel listrik. Kabel listrik mereka juga bermasalah dan kabel listrik mereka benar-benar asal jadi, dengan nekat hanya menggunakan 2 kabel tanpa kabel ground. Akhirnya saya memang harus mengulang instalasi sound sistem 10 room karaoke mereka dari awal dan meneliti permasalahan setiap ruang yang umumnya memang bersumber dari kabel audio, video, dan listrik.




 Gambar B. RCA paralel murahan dan Neutrik NC3FX palsu.





Gambar C. Solderan yang buruk, Canare L2-T2S palsu dan Neutrik NC3MX palsu.

Membuat Sambungan yang Benar
Sangar sering saya ditanya oleh banyak orang bagaimana cara menyolder yang baik dan benar. Rupanya cukup banyak orang sudah frustrasi menyolder kabel, seringkali sebenarnya kesulitan penyolderan terjadi karena alat-alat bantu yang salah atau tidak bahkan tidak membantu pekerjaan kita sama sekali. Tadinya saya pikir orang-orang yang frustrasi menyolder cuma terjadi di Indonesia saja, ternyata sampai ke negara tetangga Australia dan Malaysia penyakit ini menular juga. Pada umumnya di negara tetangga kita tenaga kerja mahal, mereka memilih menyolder kabel dan konektor mereka sendiri. Sebagai akibat mereka kurang mengerti dan kurang mahir menyolder, hasilnya dapat kita lihat. Bukan hanya kabel saja yang bermasalah tetapi sambungan konektor microphone mereka juga. Berkali-kali konektor laki-laki pada microphone mereka terlepas dari rumahnya, dan mereka memperbaikinya dengan menyolder. Di Malaysia saya baru-baru ini menemukan sesuatu yang tidak kalah menarik, rekan-rekan pelajar Indonesia yang ada di Malaysia menyolder kabel dengan cara yang unik, yaitu tanpa membuka rajutan pelindung kabel. Ha, ha, ha... yang mengherankan kok bisa kabel ini bekerja dengan baik.


Gambar D. Kawat kabel groundnya terlepas, konektor tersolder.





Gambar E. Herannya masih menyambung walaupun solderan tidak benar.





Gambar F. Timah terlalu banyak hingga solderan menggelembung, ini hasil solderan rekan Australia.



 Gambar G. Ini solderan mahasiswa Indonesia di Malaysia

Tentu saja di dalam benak kita kembali timbul pertanyaan, “Bagaimana membuat sambungan antara kabel dan konektor yang baik dan benar?”. Tentu saja kita semua ingin mengetahui rahasianya bukan? Sebenarnya mudah saja, langkah yang paling penting sebenarnya adalah pemilihan alat-alat bantu yang benar. Apa yang kita perlu persiapkan sebelum kita menyolder? Alat-alat yang perlu kita persiapkan adalah sebagai berikut :

1. Cutter atau pisau, saya lebih senang yang sedikit kurang tajam, tujuannya adalah agar bagian dalam kabel tidak ikut terpotong.
2. Solder yang cukup panas, jangan menggunakan solderan kecil karena panas yang ada akan kurang, saya lebih menyukai yang berbentuk pistol dan dapat mencapai 120 watt.
3. Timah yang baik, jangan menggunakan timah yang terlalu banyak mengandung lemak atau yang berbentuk seperti minyak cair apabila kita sentuhkan dengan ujung solder. Sebenarnya lemak ini bertujuan untuk memudahkan timah dapat menempel pada permukaan yang akan kita solder.
4. Tang untuk memotong yang cukup tajam.
5. Saya selalu menyiapkan tissue untuk membersihkan ujung solderan.

Saya anjurkan untuk rekan-rekan yang baru mulai belajar menyolder, sebaiknya menggunakan kabel Canare L2-T2S yang asli. Karena hanya kabel inilah yang pembungkus luar kabelnya yang dapat bertahan dari suhu solderan yang tinggi atau ujung solderan yang kita tempelkan terlalu lama. Proses menyambungkan antara kabel microphone dan konektor XLR yang baik adalah sebagai berikut :

1. Potonglah bagian ujung kabel microphone sebanyak 2 cm secara melingkar, sekeliling pembungkus kabel bagian luar.




Gambar H. Kupas pembungkus luar kabel sebanyak 2 cm berkeliling.

2. Untuk kabel-kabel yang menggunakan pelindung yang berupa rajutan kawat-kawat yang sangat kecil. Lepasakanlah rajutan kawat tersebut terlebih dahulu, kemudian menyisirnya ke satu arah. Untuk melepaskan rajutan dan menyisir kawat-kawat tersebut dapat kita gunakan pinset atau obeng minus yang kecil. Setelah rapih tersisir kita pilin kembali kawat-kawat tersebut.





Gambar I. Bersihkan benang pengisi, sisir kawat-kawat pelindung, dan kupas bagian ujung kabel dalam sebanyak 3-5mm.

3. Pangkaslah benang-benang pengisi di antara kabel-kabel pada bagian dalam kabel microphone.
4. Kupaslah bagian ujung kedua kabel kecil untuk positif dan negatif yang terbungkus dengan lapisan PVC, kupaslah berkeliling hingga kabel terbuka sepanjang 3 sampai 5 mm.
5. Kemuadian balutlah ketiga kabel yang telah terbuka dengan timah, disarankan untuk menggunakan timah dengan titik lebur yang rendah. Kemudian potonglah ujung kabel yang telah kita balut tadi yang sehingga rapih dan sesuai dengan kedalaman mangkok tempat kita dapat memasukkannya ke dalam pin konektor untuk kita solder.






Gambar J. Bungkus hasil kupasan dengan timah, dan bersihkan mata solder selalu.

6. Penuhilah mangkok pada bagian yang akan kita solder pada konektor XLR dengan timah secukupnya. Jangan terlalu sedikit ataupun terlalu berlebihan. Jika anda menggunakan XLR murahan, anda tidak dapat menempelkan mata solder terlalu lama, karena akan membengkokkan konektor karena bahannya yang tidak tahan panas. Kurangnya timah akan tampak seperti pada Gambar K.





Gambar K. Kurangnya timah pada solderan

7. Panasilah mangkok tadi satu persatu hingga timah mencair dan masukkanlah kabel yang telah kita balut dengan timah tadi.

Mengapa saya membalut kabel yang sudah saya kupas atau kawat-kawat pelindung yang saya sisir? Tujuan utama pembalutan ini adalah agar tidak ada satupun kawat yang terlepas dari pilinannya dan bersinggungan dengan bagian konektor maupun kabel yang terbuka sehingga mengakibatkan konsleting. Gambar L. memperlihatkan kawat pelindung kabel yang tidak terbalut, dan sangat berbahaya karena dapat membuka dan menyentuh bagian yang tidak terbungkus.






Gambar L. Kawat-kawat untuk ground yang tidak disolder.

Jika rekan-rekan belum mahir menyolder, terlalu lama menempelkan mata solder umumnya akan membuat timah menjadi kusam karena terjadinya penurunan kualitasnya sebagai akibat suhu yang terlalu panas. Buanglah timah yang telah berwarna kusam dan gantilah dengan timah yang baru, sebagai gambaran hasil solderan yang baik, harus berwarna mengkilap dan bersih dari kotoran. Warna kusam dan kotoran dapat pula diakibatkan oleh terkumpulnya residu timah pada mata solder, bersihkanlah dengan tissue sehingga bersih. Jika tidak hasil solderan kita akan tercemari residu timah yang telah menjadi rusak.


Kunci Utama pada Timah
Jika kita perhatikan kebutuhan di atas tentu saja akan kita anggap spele, karena semuanya kita miliki dan tidak ada istimewanya. Ya, benar semua bahan-bahan di atas kita bisa dapatkan di pasar elektronik, cuma satu yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah, yaitu timah solder. Padahal timah solder adalah kunci utama keberhasilan kita dalam menyambungkan kabel dan konektor. “Lho.. banyak kok timah solder di ditoko elektronik..” ini komentar peserta seminar di mana saya menjadi pembicara trainer mereka. Benar timah solder dengan mudah kita jumpai di toko elektronik, tetapi tahukah kita akan kualitasnya? Saya sudah mencoba berbagai macam merek, yang masih cukup baik hingga saat ini adalah Asahi.

Mengapa timah solder justru menjadi permasalahan yang cukup menentukan? Saya rasa semenjak krisis ekonomi tahun 1997, material timah kita semakin buruk, apalagi dengan timah buatan Cina. Banyak sekali bahan pengotor di dalam timah solder, ini terlihat dari mata ujung solder kita cepat sekali menjadi menghitam dan menjadi kotor. Hasil solderan juga tidak mengkilap seperti kita menggunakan timah solder yang baik. Solderan dengan timah yang buruk akan terlihat kusam dan berkesan tidak matang (atau tidak menempel dengan baik).

Solderan yang tidak matang akan menimbulkan celah antara timah, kabel dan permukaan kontak. Akibatnya adalah pada celah ini terjadi loncatan arus sinyal audio, ini bisa menimbulkan suara yang terdistorsi. Masalah yang lainnya yang dapat timbul adalah masuknya gelombang elektromagnetik atau juga gangguan dari sinyal radio, rekan-rekan tentu saja sangat tidak ingin apabila sedang menikmati acara yang sedang berlangsungh tiba-tiba terganggu dengan suara radio 2 meteran yang sedang dipergunakan untuk pacaran... ? Masalah lainnya yang dapat terjadi adalah timbulnya dengungan (hum) pada frekuansi tinggi karena celah ini atau solderan yang tidak matang. Ciri-ciri timah solderan tidak matang adalah hasil solder tampak seperti tetesan air dan tidak terlihat merata di atas permukaan yang kita solder.

Celah ini dapat juga diakibatkan karena banyaknya terlalu banyak lemak (atau ada juga yang menyebutnya arpus) yang berada diantara kabel, timah dan permukaan konektor. Sebenarnya tujuan lemak atau arpus ini adalah baik, yaitu untuk memudahkan agar timah solder dapat masuk hingga ke dalam kabel atau menempel dengan mudah pada permukaan yang ingin kita solder. Hanya saja jika berlebihan maka justru dapat menghalangi permukaan timah solder merekat dengan baik pada permukaan solder. Timah solder sebenarnya jika kita perhatikan di bagian tengahnya terdapat lubang yang berisi lemak atau arpus ini. Jangan sekali-kali kita menggunakan arpus tambahan, jika kita menggunakan konektor murah, dalam beberapa waktu area bagian unjung yang kita solder dapat berkarat dan patah.

Belum tentu timah dengan harga mahal akan menghasilkan solderan yang baik, saya sudah mencoba berbagai merek dari yang murah hingga yang mahal. Ada timah solder dengan harga ratusan ribu per rol 250 gram, tetapi jika kita pergunakan untuk beberapa jenis konektor malah sulit menempel dengan baik. Justru untuk konektor ini kita harus menggunakan timah murah seperti Asahi.

Seni Menyolder
Seni menyolder, saya menyebutnya demikian, karena ternyata ada orang-orang yang menyatakan dirinya sound engineer tetapi tidak bisa menyolder dengan baik dan benar. Untuk menjadi sound engineer yang baik, jangan hanya mengandalkan diri pada alat-alat yang mahal atau kuping emas rekan-rekan. Tetapi belajarlah menyolder, merupakan dasar dari semua ilmu sound sistem yang lain, di mana kita akan belajar bagaimana menyambungkan dan jenis sambungan. Memang sebentar lagi semua peralatan sound akan digantikan dengan perlatan digital, tetapi marilah kita pelajari seni menyolder agar memperlengkapi dasar pengetahuan kita.

Box khusus :
Pergunakanlah timah yang baik untuk menyolder ada beberapa timah yang baik untuk menyolder yang beredar dipasaran Indonesia. Asahi adalah mereka yang paling murah dan cukup baik, jangan pergunakan merek lainnya karena sering menimbulkan masalah, seperti tidak matang dan sulit menempel. Merek-merek mahal yang patut kita coba adalah Shark, Vampire dan lain-lain, kedua merek ini mencampurkan timah mereka dengan perak sehingga hasilnya menjadi berkilap dan matang.
Untuk timah dengan titik lebur rendah, saya hanya menemukan merek Jepang yaitu Nihon. Hanya saja lemak yang dimiliki cukup banyak sehingga membuat permukaan mangkok pin konektor menjadi berlemak dan sulit menempel. Sebaiknya untuk mengisi mangkok pin konektor gunakanlah Asahi, komposisi bahannya penyusunnya cukup baik, dan mudah menempel pada permukaan pin konektor.
komentar (4) | | Read More...

ANATOMI KABEL UNTUK SOUND SYSTEM


Suaranya Kok Kasar Ya?
Beberapa tahun yang lalu saya di minta seorang teman untuk meninjau sebuah gereja di Jakarta. Pada saat teman saya tanyakan speaker dan peralatan apa yang mereka gunakan, ia hanya menyebutkan sebuah merek yang sudah sanat umum digunakan oleh gereja. Pikir saya, “….. yah itu lagi, itu lagi, kapan saya mendapat tantangan baru”. Sampai pada harinya saya meninjau gereja tersebut, ternyata malah saya yang terkejut, karena mereka ternyata mengunakan speaker EAW MK series untuk full rangenya & EAW FR 250z untuk subnya. Mixernya menggunakan Allen & Heath GL 2200, loudspeaker managementnya menggunakan XTA 622, dan power-powernya menggunakan Crest Audio Pro series.
Kemudian saya bertanya kepada mereka, “….mana mungkin suara speaker ini tidak enak, apa yang harus saya perbaiki? Ini speaker yang harganya cukup mahal di dunia?”. Mereka menjawab, “….coba saja Bapak dengar sendiri, kami juga tidak tahu yang tidak enak apanya, hanya saja kami merasa ada sesuatu yang tidak enak”. Setelah saya menyalakan CD dan mengeluarkan suaranya, ternyata, he, he, he, ….. baru saya percaya, memang ternyata suara speaker tersebut tidak ubahnya speaker buatan Cina.

Ada apa yang salah? Mereknya? Tentu saja tidak, mereka menggunakan merek-merek terkenal dan berharga mahal untuk instalasi tersebut. Untuk mencari sumber permasalahan suatu instalasi saya tidak pernah lupa untuk menengok ke belakang rak. Belakang raknya kebetulan sangat rapih, tetapi kabel yang mereka gunakan ternyata tidak sesuai dengan suara yang seharusnya diharapkan dihasilkan oleh speaker. Mengapa demikian? Banyak orang yang belum paham betul mengenai kabel, bagaimana anatominya, dan bagaimana penggunaannya di lapangan, atau mungkin juga seringkali orang menganggap sepele permasalahan kabel.

Mengapa Kabel Merupakan Unsur Penting Untuk Sound System?
Banyak orang akan berkomentar “Ah kabel …. apa gunanya sih? Pake aja yang murah toh tetap keluar suara, kalau alat kita bagus, buat apa harus beli kabel yang mahal supaya suaranya bagus”. Untuk orang yang berpendapat demikian akan saya beri catatan sedikit. Kabel berperan penting dalam menyalurkan sinyal audio dari alat ke alat, tak ubahnya seperti pembuluh darah di dalam tubuh manusia.

Ada orang yang tampak sehat dari luar, penampilannya pun menarik, tetapi ternyata di dalam tubuhnya seluruh pembuluh darahnya tersumbat. Saya jamin tidak berapa lama lagi orang ini akan mengalami serangan jantung, apa yang tidak seimbang di dunia ini akan menghasilkan yang tidak benar pula. Demikian pula dengan peralatan sound system berharga mahal tidak akan bersuara sebgaimana seharusnya jika tidak menggunakan kabel yang sesuai dengan ukuran, jenis, bahkan hingga bagaimana cara orang menyambungkannya (menyoldernya).

Jenis-Jenis KabelKabel untuk sound system tidak sesederhana yang kita pikirkan, banyak jenis, ragam, dan penggunaannya. Untuk menyambungkan microphone saja, terdapat beberapa jenis kabel, sangat jarang orang yang mengetahui dan mempelajarinya. Untuk itu marilah kita pelajari bersama-sama jenis kabel-kabel tersebut sebagai berikut ini :

1. Kabel Microphone
Kabel untuk microphone terdiri dari 2 jenis, demikian pula dengan kabel balance, yaitu kabel microphone standard dan kabel microphone quad. Kabel microphone standard terdiri dari 3 kabel yaitu shield (ground / pelindung), kabel untuk kutub positif, dan kabel untuk kutub negatif. Sedangkan kabel microphone quad di dalamnya berisi 5 kabel yaitu sheild, 2 kabel untuk kutub positif, dan 2 kabel kutub negatif.

Kabel standard microphone dari Canare seperti L2-T2S terdiri dari 2 buah kabel dalam yang berwarna biru dan putih. Isi dari kedua kabel tersebut masing-masing terdiri dari 60 buah kawat tipis. Kabel ini dibungkus kembali dengan rajutan kawat yang cukup rapat, dapat menolak noise dari luar, dan memiliki fleksibilitas yang baik. Lapisan plastik pembungkus luar kabel terbuat dari PVC (Polyvinly Chlorida), demikian pula untuk pembungkus kedua kabel bagian dalamnya.

Untuk mereka yang baru belajar menyolder kabel, kabel ini adalah kabel yang cukup baik dan tahan panas solder. Sehingga orang yang baru belajar menyolder tidak perlu khawatir lapisan kabel tersebut meleleh karena terlalu lama menempelkan solderan. Tetapi jika terlalu lama tetap akan meleleh juga. Selain itu kabel balance atau kabel microphone diberi tambahan benang-benang katun sebagai filler / pengisi dan penguat kabel.






Kabel microphone Canare L2-T2S


Klotz MY206

Kabel microphone quad dibuat untuk digunakan pada lingkungan yang cukup tinggi noise pada lingkungan tempat kabel ini digunakan. Harga kabel ini lebih mahal dari kabel microphone standard, tetapi memiliki daya tolak noise yang lebih besar pada saat kabel ditarik cukup panjang. Noise timbul sebagai akibat induksi di antara kabel positif dan kabel negatif itu sendiri, oleh karena bentuknya yang quad induksi tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Ditambah lagi diameter kabel positif dan kabel negatif manjadi lebih besar. Kabel ini dapat kita manfaatkan untuk tarikan hingga mencapai panjang 100 m.
 Kabel microphone quad Canare L4-E6S





Kabel microphone quad Klotz SQ422

Untuk kabel microphone dalam bentuk kabel snake, bentuknya mirip dengan beberapa kabel microphone yang kita gabungkan dan diberi bungkus kembali. Kabel snake ada yang ditujukan untuk penggunaan mobile dan ada juga yang ditujukan untuk instalasi secara permananen. Perbedaan yang mendasar pada kedua kabel ini dapat kita baca pada bagian berikutnya.


Kabel snake untuk di lapangan

2. Kabel Balance Untuk Instalasi
Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya (sheilding) berupa aluminium foil. Pada kabel ini biasanya kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit. Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai 100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja.

Selain itu agar kabel-kabel ini kuat menahan gaya tarik pada saat instalasi sedang berlangsung. Untuk dapat menahan gaya tarik yang kuat ini maka ditambahkan pula serat-serat pengguat seperti pada Canare L4-E6AT dan Canare L4-E5AT. Serat-serat penguat tersebut terbuat dari kevlar yang sanggup menahan gaya tarik yang cukup besar.





Kabel instalasi quad dengan penguat kevlar di tengahnya, Canare L4-E6AT

Kabel snake untuk instalasi mirip dengan kabel balance instasai yang kita gabungkan. Perbedaannya dengan kabel snake untuk mobile hanya pada sheild-nya yang menggunakan aluminium foil, sedangkan pada kabel snake mobile menggunakan rajutan kawat





Snake cable untuk instalasi

Kabel untuk instalasi antar rak.

3. Kabel Unbalance
Kabel ini mungkin tidak aneh untuk orang pada umumnya, oleh karena sebagian besar kabel hi-fi, kabel untuk radio, dan kabel untuk video berbentuk seperti ini, yang kita sebut sebagai kabel coax. Hanya saja untuk sound kabel jenis ini bagian tengahnya berupa serabut, bukannya solid seperti kabel untuk radio maupun video pada umumya.

Hanya saja pada pembungkus bagian tengahnya masih terdapat lapisan pembungkus bagian luar, pembungkus ini yang terbuat dari bahan karbon sebagai bahan pelindung yang bersifat konduktif. Sehingga pada saat kita menyoldernya kita harus berhati-hati agar turut pula mengupas lapisan tipis ini.

Kabel unbalance untuk instrumen

Untuk apa kita harus membuangnya? Karena jika pelindung tipis berwarna hitam ini menyambung dengan tembaga pada bagian tengahnya maka kabel yang kita solder akan mengalami gejala-gejala seperti konsleting.

Kabel ini adalah kabel OFC dengan diameter 18 AWG (American Wire Gauge) khusus untuk menyambungkan alat-alat unbalance. Kabel ini memiliki kapasitansi dan tahanan yang rendah sehingga mampu meloloskan sinyal hingga 50 kHz. Sehingga suara pick up gitar yang jernih dan jelas walaupun kita menggunakan kabel unbalance ini dalam jarak yang cukup panjang. Kombinasi antara sheild tembaga dan lapisan karbon dapat melindunggi kabel dari suara-suara noise microphonic (noise yang sangat kecil) yang tidak kita inginkan. Noise ini umumnya datang dari cube-cube yang volumenya kita set besar. Anehnya kabel ini direkomendasikan juga untuk kabel speaker penghubung antara head ampli dan kabinetnya.

4. Kabel Balance Untuk Antar Alat atau Wiring di Dalam Rak
Kabel ini hanya merupakan bentuk penyederhanaan dari kabel microphone standard. Kabel ini hanya ditujukan untuk tarikan jarak dekat, dan tanpa beban tarikan yang cukup berat. Biasaya kabel ini memiliki harga yang cukup murah, sebagai contoh Belden 8760, Belden 8761, dan Canare L2-B2AT. Isi kabel juga tanpa dilengkapi dengan filler atau benang pengisi dan penguat kabel.

5. Kabel Speaker
Beberapa orang menganggap kabel speaker amat tidak penting, diganti dengan kabel listrik pasti juga menyala. Memang benar demikian, hanya saja pendapat ini tidaklah semuanya benar.

Kabel speaker justru memiliki tahanan yang cukup besar, sehingga bahan pembuatnya harus benar-benar tembaga murni. Memang benar arus yang mengalir pada kabel speaker adalah arus AC atau sama dengan listrik pada colokan listrik kita. Hanya saja arus yang menalir di dalam kabel ini tidak konstan, dan memiliki dinamika. Berbeda dengan speaker Toa atau ceilling di supermarket yang menggunakan arus konstan sehingga bisa dikirim jauh tanpa distorsi.

Dari tabel di bawah ini kita bisa baca berapa banyak pengurangan sinyal jika kita menarik kabel speaker Canare sepanjang yang kita inginkan. Kita juga tidak boleh melupakan apa yang akan terjadi kalau kita menarik kabel speaker dengan jarak yang panjang.

Untuk memudahkan penghitungannya Canare telah membuatkan tabel yang kurang lebih dapat kita gunakan sebagai patokan pada saat kita menarik kabel speaker. Tabel tersebut sebagai berikut :

Model Tahanan Sepasang Konduktor (ohm/100m) & Penampang melintang dalam mm Tahanan Konduktor (ohm/100m) untuk arus kembali Panjang kabel / damping faktor

4S6 1,87 / 1,0 mm² (AWG 17) 3,7, untuk DF 20 9,5 m, untuk DF 50 3,0 m
4S8 0,75 / 2,5 mm² (AWG 14) 1,5, untuk DF 20 23,3 m, dan untuk DF 50 7,3 m
4S11 0,34 / 1,0 mm² (AWG 11) 0,87, untuk DF 20 40,2 m, dan untuk DF 50 12,6 m

Semua nilai dihitung berdasarkan asumsi output power amplifier pada 0,05 ohm
DF 20 adalah damping factor hanya diperuntukan untuk penggunaan pidato saja, sedangkan DF 50 adalah nilai yang dibutuhkan untuk musik dengan band lengkap. Jadi damping faktor akan ditentukan oleh bentuk dan panjang kabel speaker. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas pada bagian kedua artikel ini.

Bahan-Bahan Pembuat Kabel
Bahan-bahan penyusun kabel merupakan komponen penting yang membuat suara yang dihasilkan kabel berbeda-beda. Bahan penyusun kabel yang utama adalah tembaga, akan tetapi pada umumnya tembaga yang tersedia tidak murni. Memang kesulitan lainnya akan timbul apabila tembaga tersebut dalam bentuk murni, oleh karena akan mudah teroksidasi jika mendapat kontak dengan udara.

Untuk menghindarinya beberapa pabrik pembuat kabel membuat kabel yang diberi label OFC, atau Oxygen Free Cable. Apa maksud dari kabel ini, kabel ini memiliki pembungkus yang sangat baik sehingga oksigen tidak dapat masuk hingga ke bagian tengah kabel. Pernah melihat kabel speaker yang sudah berumur satu tahun dan berwarna hitam agak kehijauan, itu tandanya oksigen oksigen dapat masuk ke bagian tengah-tenggah kabel.

Pabrik lainnya untuk menghindari oksidasi, melapis tembaga dengan seng. Hanya saja suara yang dihasilkan sangat tajam dan suara tone rendahnya kurang, dan anehnya kabel ini memperkuat sinyal secara keseluruhan. Sehingga pada saat kita membaca meter yang ada di mixer sinyal naik hampir 40% lebih tinggi dibandingkan dengan kabel tembaga murni. Mungkin ini hanya pengalaman saya saja di lapangan, saya anjurkan anda mencobanya sendiri. Contoh kabel-kabel microphone yang berlapis seng adalah Klotz quad SQ422, Belden 8760, belden 8761, dll. Sedangkan untuk kabel speaker adalah Belden 8470. Hindari kabel-kabel ini untuk speaker-speaker yang berlebihan suara tingginya, demikian pula untuk stasiun radio FM, kerena mereka membutuhkan suara yang flat.

Box Khusus :

OksidasiMengapa kabel teroksidasi?
Tanda-tanda kabel yang teroksidasi adalah berwarna kehitaman atau kecoklat-coklatan, jika kabel sudah teroksidasi, maka suara yang dhasilkan akan bersuara buruk. elain itu oksidasi perlu diwaspadai, oleh karena kemapuan kontaknya menurun dan mengakibatkan arus yang melompat seperti konsleting. Hal ini terjadi oleh karena bagian kontak dari kabel terlapisi oleh permukaan kabel yang telah teroksidasi sehingga kabel tidak menempel dengan benar.




komentar (1) | | Read More...

TITIK PERPOTONGAN FREKUENSI (CROSSOVER BAGIAN I)

eorang soundman di sebuah club di Padang menunjuk sub woofer JBL SRX 4719 dan mengatakan “Mana crossover di dalamnya? Kalian ke manakan crossover di dalamnya.. ?”. Pernahkah subwoofer pasif diberikan crossover pasif di dalamnya? Apa sebenarnya pengertian crossover? Apa itu crossover pasif? Apa itu crossover aktif?

Kurang Pengertian
Memang ada beberapa merek yang kurang kita kenal membuat subwoofer pasif dan menambahkan crossover pasif di dalamnya. Akan tetapi ternyata crossover pasif ini tidak menolong banyak, malah menghabiskan power. Pendapat semacam ini sebenarnya karena kita kurang mengerti crossover secara lebih mendalam.
Banyak orang salah mengartikan pemberian crossover di dalam subwoofer dianggap bermanfaat, tetapi malah merugikan, karena menghambat suara dan membuat panas crossover pasif tersebut saja. Di samping itu kemiringan filter yang di dapat juga kurang memuaskan, hanya sebanyak 18 dB per oktaf saja.


Gambar A. Jajaran subwoofer Tee Box Padang

Tanpa Suara Hentakan

Ketidak hadiran suara hentakan dari sebuah subwoofer, dapat disebabakan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah sebagai berikut :

• Penempatan subwoofer yang salah, di sudut ruangan sehingga bergaung.
• Pemilihan jenis subwoofer yang salah, tidak sesuai peruntukkannya, atau desain subwoofer yang salah.
• Selisih fasa antara subwoofer dengan speaker full range pada titik perpotongan frekuensi (crossover point).
• Kecuraman dari filter pada titik perpotongan frekuensi.
• Komponen atau isi dari subwoofer yang tidak sesuai dengan box maupun peruntukkannya.
• Polaritas subwoofer atau speaker full range yang salah.
• Posisi pendengar berada di tempat yang salah, pada area di mana suara rendah justru saling menghilangkan (canceling).
• Jumlah dan jarak antar subwoofer.
• Besarnya power dan karakter power ampli yang kita pergunakan.

Masih banyak lagi faktor lainnya yang dapat kita kumpulkan mengenai permasalahan suara sebuah subwoofer. Saat ini penulis hanya akan memfokuskan kita pada langkah yang paling utama, yaitu pada polaritas dari subwoofer dan fullrange saja, untuk permasalahan lainnya akan penulis bahas pada kesempatan berikutnya.

Polaritas Acuan
Mengapa harus polaritas? Bagaimana dengan polaritas subwoofer? Apakah polaritas subwoofer harus sama dengan polaritas speaker full range? Atau haruskah polaritas subwoofer terbalik dari polaritas speaker full range? Ini semua adalah pertanyaan yang timbul pada saat kita akan memasang sebuah subwoofer dan sebuah speaker full range, polaritas siapakah yang akan kita jadikan acuan? Apa itu polaritas? Polaritas adalah posisi kutub positif dan kutub negatif dari kabel yang menghantarkan arus maupun sinyal antar alat sound sistem, apakah posisi sambungan terseubut akan membuat komponen speaker bergerak maju atau malah bergerak mundur. Daun speaker siapa yang harus bergerak maju? Apakah daun woofer speaker full range? Apakah daun woofer subwoofer? Atau kedua-duanya?
Dari sekian banyak kasus dan pengalaman penulis, penulis hanya akan memusatkan perhatian pda polaritas woofer dari speaker full range secara khusus. Mengapa demikian? Woofer pada speaker full range adalah komponen yang menghasilkan suara rendah. Pada umumnya sasaran utama sound sistem yang kita set adalah menghasilkan suara vokal yang terdengar jelas dan tebal. Coba perhatikan apa yang terjadi apabila polaritas woofer speaker full range kita balikkan? Apa yang akan terjadi? Suara vokal yang akan paling banyak terpengaruhi adalah suara vokal laki-laki. Suara vokal laki-laki akan terdengar kurang tebal, ini sebagai akibat fasa pada suara rendah menjadi terbalik. Akibatnya adalah telinga kita dipaksa mendengarkan suara yang dihasilkan woofer speaker full range sececara terbalik, inilah yang membuat suara rendah vokal laki-laki menjadi terdengar tipis. Mengapa demikian? Ini perlu penjelasan panjang lebar, penulis akan menuliskannya di lain kesempatan.
Bagaimana caranya untuk mengetahui posisi polaritas sebuah komponen? Untuk mengetahui polaritas dengan mudah dan cepat, gunakanlah alat pengecek polaritas (polarity checker). Alat ini akan memberikan tanda hijau apabila daun woofer tersebut bergerak maju.


Catatan Penting :Perhatikan polaritas konektor XLR dari setiap alat yang anda rangkai, apakah mixer, power, dan lain-lain, termasuk polaritas tone generator dari alat pengecek polaritas. Alat-alat sound system pada saat ini telah megacu kepada penggunaan pin nomor 2 sebagai kutub +, sedangkan alat-alat sound system sebelum peraturan ini dikeluarkan menggunakan pin nomor 3 sebagai kutub + pada konektor XLR-nya. Jangan lupa untuk mengecek polaritas konektor XLR pada tone generator dari alat pengecek polaritas.

Cara lainnya untuk mengecek polaritas woofer adalah dengan menggunakan baterai 9 volt, akan tetapi cara ini akan sangat menyulitkan. Karena untuk melihat pergerakkan daun woofer dengan mata kita akan sangat sulit, apakah woofer yang kita cek daunnya bergerak maju atau bergerak mundur.

Berlatih Mendengarkan Penggabungan Suara Yang Benar
Proses selanjutnya adalah anda hanya perlu mendengarkan suara yang dihasilkan dari penggabungan antara suara subwoofer dan speaker full range. Apabila suara rendah bertambah (summing), atau mungkin juga frekuensi respon tetap dalam kondisi flat (tanpa penambahan atau pengurangan). Dapat dikatakan subwoofer sudah dalam posisi polaritas yang benar dengan speaker full range. Namun jika polaritas subwoofer berada pada posisi yang salah, maka suara rendah akan terdengar tertekan (canceling) pada frekuensi tertentu. Tentu saja cara ini memerlukan kepekaan telinga anda, dan anda harus melatih telinga anda untuk mendengarkan fenomena yang terjadi ini. Apabila anda memiliki RTA (real time analyzer), maka melalui RTA, anda akan dapat melihat apa yang terjadi dengan lebih jelas.
Suara yang bagaimanakah sebenarnya yang kita cari? Tentu saja kita harus mendapatkan suara yang semakin bertambah (summing), atau justru malah yang saling menghilangkan (canceling) antara subwoofer dan suara rendah yang dihasilkan oleh speaker full range. Pada frekuensi berapa penambahan ini akan terjadi? Efek ini pada umumnya terjadi tidak jauh dari area di sekitar titik perpotongan frekuensi yang telah kita pilih. Sebagai contoh, apabila anda menaruh titik perpotongan frekuensi pada frekuensi 100 Hz, maka efek saling menambah akan berada pada frekuensi setelah 100 Hz, demikian pula apabila kita balik polaritas dari subwoofer maka efek saling menghilangkan akan juga timbul pada frekuensi setelah 100 Hz. Perhatikan Gambar B. tidak terjadi efek saling menghilangkan pada rentang frekuensi rendah setelah titik perpotongan frekuensi pada frekuensi 90 Hz.

Gambar B. Frekuensi respon yang benar antara subwoofer dan full range.
Efek saling menghilangkan atau penambahan pada frekuensi rendah, justru terjadi tidak pada rentang frekuensi subwoofer (yang berada di bawah titik perpotongan frekuensi). Gangguan ini justru terjadi pada rentang frekuensi rendah dari speaker full range. Mengapa demikian? Energi subwoofer umumnya lebih besar dari pada energi speaker full range, sehingga sangat jarang sekali area rentang frekuensi subwoofer yang terpengaruh, kecuali subwoofer dan speaker full range berada pda tingkat kekuatan yang sama. Kemungkinan lainnya adalah disebabkan karena distorsi harmonik yang timbul dari suara subwoofer itu sendiri yang mengakibatkan efek saling menghilangkan pada rentang frekuensi rendah yang berada pada rentang frekuensi rendah speaker full range.

Saling Menambahkan
Suara hentakan yang kita dengar, terdapat di antara frekuensi 100 Hz hingga 125 Hz. Frekuensi ini dihasilkan baik oleh subwoofer, maupun speaker full range. Hanya saja apabila terjadi efek saling menghilangkan terjadi pada frekuensi ini maka suara hentakan akan tenggelam oleh frekuensi lainnya yang terdengar lebih menonjol. Ini disebabkan karena energi subwoofer lebih besar dari energi suara rendah speaker full range, efek saling menghilangkan (canceling) justru terjadi di antara rentang frekuensi tersebut.
Besar harapan penulis apa yang harusnya menjadi dasar pemasangan subwoofer dapat kita pahami sekarang, bahwa suara hentakan tidak hanya bersumber dari suara subwoofer saja. Melainkan berasal dari penggabungan antara suara yang dihasilkan oleh subwoofer dan suara rendah yang dihasilkan oleh speaker full range. Polaritas memainkan peranan penting dalam menghasilkan suara hentakan, kesalahan pada polaritas dapat mengakibatkan hilangnya suara favorit kita ini.
komentar (1) | | Read More...

Mengatasi feedback dengan trik equalizer FBQ

Penulis : Unknown on Senin, 12 Agustus 2013 | 15.35

Senin, 12 Agustus 2013

Feedback adalah sesuatu yang terjadi akibat menyimpan kembali suara yang keluar atau storing, feedback ini tidak terlepas dari sumbernya. Berikut langkah sederhana mengatasi feedback dengan trik equalizer.
1. Hidupkan mixer dan colokkan mic dimixer dan naikkan fadernya sampai diatas 0db. Naikkan juga master stereo mixer sampai titik 0db.
2. Ratakan knob high,mid dan low di jam 12 dulu.
3. Pastikan ouput main mixer sudah konek di equalizer baik left maupun right-nya.
4. Ratakan grafik equalizer di 0db. Pastikan fbq indikatornya on.
5. Naikkan mic gain pelan - pelan sampai terjadi feedback.
6. Dan liat indikator fbq saat feedback, lampu yang menyala disitulah feedbacknya.
7. Turunkan perlahan atau potong di grafik yang menyala tadi sampai feedbacknya hilang.

Note : feedback juga rentang dengan penggunaan GAIN yang berlebihan dan efek reverb .

Saran : jangan terlalu dekat dengan speaker monitor dan pastikan kalau memegang mic tidak pada kepalanya.
komentar | | Read More...

Memanfaatkan Compressor Pada DSP 1 di Keyboard Yamaha

Sampai saat ini masih banyak yang menganggap kalau Keyboard Yamaha terkenal soft dan tidak tebel pada suara outputnya di banding dengan keyboard yang lain seperti technisc, korg maupun Roland.

Ini memang jelas jika kita tidak maksimalkan fitur yang didalamnya sehingga banyak yang beralih untuk menyampling. namun untuk yang tidak memiliki budget besar untuk memiliki laptop dan biaya untuk membayar paket sampel tentu akan tetap pada standar yamaha.

berikut tips untuk memaksimalkan dsp1 memakai compessor bawaan keyboard.

1. Masuk ke MIXING CONSULATE
2. TAB KE EFFECT dan pilih menu DSP 1 selanjuatnya di bagian Edit pilih compressor > sistem.
3. atur throshoud -6 db , ratio 2.0 output 90 .
4. bagian reverb pilih hall1 dan chorus pilih chorus 6 atau flanger
5. aturlah volume tiap channel midi maupun style
6 umumnya yang banyak di compres adalh channel 9 gendang ,10 drum, 11 bass yang lain tinngal sesuaikan aja.
7.tentunya ini berpengaruh juga dengan equakizer keyboard dan filter, maka dari itu tinggal menyesuaikan .

Dengan cara ini saya berani manggung secara berdampingan dengan roland . korg maupun technics.




viona olan
nunukan
Posts: 266
Uploads: 52
Olan Ana :phone: 082322233432

'' Si Darah Bugis Bone "

TAK MENGENAL LELAH DAN SELALU SABAR
komentar | | Read More...

Mengapa Kita Perlu Mempelajari Peranan dan Fungsi Akor ?

Dengan mempelajari dan mengetahui peranan dan fungsi akor, maka kita tidak akan ragu-ragu dalam memberikan nuansa bunyi musik pada suatu lagu. Kita akan tahu benar bagaimana cara memberikan langkah-langkah akor (progresi akor atau chord progression), sifat-sifat akor, karakter akor dan warna bunyinya jika masuk atau menuju ke akor yang lain, memberikan jembatan akor dengan benar, bahkan jika kita juga ingin memberikan bunyi disonan, tanpa ragu-ragu kita masukkan saja akor disonan pada suatu lagu.

Mengapa? Karena kita sudah tahu aturannya, kita sudah tahu peranan dan fungsi dari masing-masing akor dalam ilmu harmoni.
Peranan dan Fungsi Akor

Peranan dan fungsi akor yang disusun berdasarkan trisuara atau triad chord dalam tangga nada mayor diatonis dengan kunci do=C adalah sebagai berikut :

* Akor Pertama (I) atau C Mayor (C-E-G) disebut sebagai Tonika (Tonic)
* Akor Kedua (II) atau D Minor (D-F-A) disebut sebagai Super Tonika (Super Tonic)
* Akor Ketiga (III) atau E Minor (E-G-B) disebut sebagai Median (Mediant)
* Akor Keempat (IV) atau F Mayor (F-A-C) disebut sebagai Sub Dominan (Sub Dominant)
* Akor Kelima (V) atau G Mayor (G-B-D) disebut sebagai Dominan (Dominant)
* Akor Keenam (VI) atau A Minor (A-C-E) disebut sebagai Sub Median (Sub Mediant)
* Akor Ketujuh (VII) atau B Half Diminished (B-D-F) disebut sebagai Leading Tone

Fungsi Akor : Akor Pokok

Jika kita melihat pembagian akor berdasarkan peranan dan fungsinya, maka kita akan bisa melihat 3 (tiga) macam jenis akor yang utama, yaitu akor mayor, akor minor, dan akor half diminished. Tiga akor mayor yang telah disebutkan di atas inilah yang disebut sebagai akor pokok atau akor utama (primary chords). Jadi sebagai akor pokok adalah Tonika, Sub Dominan, dan Dominan.

Untuk tangga nada dengan kunci do = C, maka akor pokoknya yang merupakan akor mayor adalah :

* Akor C Mayor yang berperan sebagai Tonika
* Akor F Mayor yang berperan sebagai Sub Dominan
* Akor G Mayor yang berperan sebagai Dominan

Untuk selanjutnya Tonika akan disingkat T, Sub Dominan disingkat S, dan Dominan disingkat D.

Akor pokok untuk tangga nada dengan kunci yang lain, adalah sebagai berikut :

* Misalnya, Do = G, maka G Mayor adalah sebagai T, C Mayor sebagai S dan D Mayor sebagai D.
* Misalnya, Do = D, maka D Mayor adalah sebagai T, G Mayor sebagai S dan A Mayor sebagai D.

Dari sini kita akan lebih mudah memahami peranan dan fungsi akor.

Mari kita lihat lebih mendalam, ternyata akor G Mayor bisa memiliki peranan dan fungsi yang berbeda jika terjadi perbedaan kunci tangga nadanya.

* Pada tangga nada dengan do = C, maka akor G Mayor berfungsi sebagai Dominan (D).
* Pada tangga nada dengan do = G, maka akor G Mayor berfungsi sebagai Tonika (T).
* Pada tangga nada dengan do = D, maka akor G Mayor berfungsi sebagai Sub Dominan (S).

Fungsi Akor : Akor Pembantu

Sedangkan akor minor dalam peranan dan fungsi akor di atas tadi, yaitu Super Tonika, Median dan Sub Median disebut sebagai akor pembantu. Pada beberapa teori musik dalam ilmu harmoni, penyebutan Super Tonika, Median dan Sub Median sebagai akor pembantu lebih disederhanakan berkaitan dengan peranan dan persaudaraannya dengan akor pokok.

Istilah yang lain tersebut adalah : (harus selalu diingat, yaitu saat mempelajari peranan dan fungsi akor harus hanya pada satu tangga nada mayor diatonis dalam satu kunci saja, kita ambil contoh dalam hal ini yaitu tangga nada mayor diatonis dengan kunci do = C)

* Super Tonika disebut sebagai Sub Dominan Pembantu (Sp), yaitu akor D Minor.
* Median disebut sebagai Dominan Pembantu (Dp), yaitu akor E Minor.
* Sub Median disebut sebagai Tonika Pembantu (Tp), yaitu akor A Minor.

Bagaimana untuk tangga nada dengan kunci yang lain?

* Misalnya, Do = G, maka A Minor adalah sebagai Super Tonika (Sp), B Minor sebagai Median (Dp) dan E Minor sebagai Sub Median (Tp).
* Misalnya, Do = F, maka G Minor adalah sebagai Super Tonika (Sp), A Minor sebagai Median (Dp) dan D Minor sebagai Sub Median (Tp).

Sehingga dapat kita lihat sebagai berikut :

* Pada tangga nada dengan do = C, maka akor A Minor berfungsi sebagai Sub Median atau Tp.
* Pada tangga nada dengan do = G, maka akor A Minor berfungsi sebagai Super Tonika atau Sp.
* Pada tangga nada dengan do = F, maka akor A Minor berfungsi sebagai Median atau Dp.

Sebagai satu kesimpulan untuk sementara dalam artikel ini, yaitu bahwa akor pokok atau akor utama atau primary chords bersifat akor mayor, dan dalam satu tangga nada mayor diatonis hanya ada 3 (tiga) akor saja, yaitu:

* Tonika
* Sub Dominan
* Dominan

Sedangkan akor pembantu bersifat akor minor dan juga hanya ada 3 (tiga) saja, yaitu :

* Super Tonika (Sub Dominan pembantu atau Sp)
* Median (Dominan pembantu atau Dp)
* Sub Median (Tonika pembantu atau Tp)

Untuk lebih memperdalam lagi maka akan saya bahas pada artikel berikutnya tentang pengertian dari masing-masing fungsi akor.
komentar | | Read More...

Genre Musik

Jazz
Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.

New Age
Music New Ages adalah sebuah aliran music yang mampu memberikan sebuah salah satu pengalaman sbb: positif,relaks,insipirasi,nyaman,semangat,ada unsur kebudayaan
oleh sebab itu tidaklah heran kalau kita bisa menyukai sebuah music new ages dengan bahasa yang sama sekali kita tidak mengerti, atau sebuah lagu yang sudah diciptakan beratus2 tahun yang lalu yang mungkin hanya dicipakan dengan alat music dan suara vokal seadanya
Music adalah ekspresi dari jiwa.
Mungkin anda yang pernah mendengar lagu new ages pasti sangat mengerti kenapa anda bisa mencintai music ini.

R&B
R&B adalah genre musik populer yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, yang pertama kali diperkenalkan oleh pemusik Afrika-Amerika. Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor memasarkan musik kaum kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang sama, Louis Jordan mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua dari lagunya berdasar pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada tahun 1940-an. Band Jordan, Tympany Five (1938) terdiri dari dirinya sebagai vokal dan pemain saksofon beserta musisi-musisi lain sebagai pemain trompet, saksofon tenor, piano, bas, dan drum.Istilah ini pertama kali dipakai sebagai istilah pemasaran dalam musik di Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Jerry Wexler yang bekerja pada majalah Billboard. Istilah ini menggantikan istilah musik ras dan kategori Billboard Harlem Hit Parade pada Juni 1949. Tahun 1948, RCA Victor memasarkan musik kulit hitam dengan nama Blues and Rhythm. Frasa tersebut dibalik oleh Wexler di Atlantic Records, yang menjadi perusahaan rekaman yang memimpin bidang R&B pada tahun-tahun awal.

World
Dunia musik adalah istilah umum untuk kategori musik global, seperti musik tradisional atau musik rakyat dari sebuah budaya yang diciptakan dan dimainkan oleh musisi adat dan erat terkait dengan musik dari daerah asal mereka. Genre ini biasanya lebih mengandung lagu-lagu rakyat yang sangat lama, Misalnya Sekitar 0-800 Masehi bahkan

Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu

Country
Genre Country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an. Istilah musik country mulai dipakai sekitar tahun 1940-an untuk menggantikan istilah musik hillbilly yang berkesan merendahkan. Pada tahun 1970-an, istilah musik country telah menjadi istilah populer. Istilah lain untuk genre musik ini adalah country and western, namun sudah semakin jarang dipakai kecuali di Britania Raya dan Irlandia.

Blues
Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola call-and-response (di mana dua kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai “jawaban” bagi kalimat pertama) dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang berpangkal di Afrika Barat. Di era kini banyak Blues Lovers lahir. Mereka menyimak, belajar, menulis, memainkan, dan bikin album.
Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, jazz, “blues rock”, “electric blues”, bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, “reggae”, serta musik rock konvensional.
komentar | | Read More...

Cara Menghilangkan suara Vocal Dengan Adobe Audition

Ini adalah cara paling mudah untuk menghilangkan suara vokal pada lagu menggunakan Adobe audition:

1. pilih lagu yang ingin Anda ubah, kemudian buka applikasi Adobe Audition.
2. Import lagu yang ditandai sebelumnya.
3. Selanjutnya pilih Favorites > Vocal Remove.
4. Adobe Audition Vocal Remove
5. simpan dan beri nama file serta ubah format audio kedalam Mp3pro atau sesuai keinginan Anda.
semoga bermampaat....
komentar | | Read More...

Asal - Usul Nama Nunukan

Penulis : Unknown on Sabtu, 10 Agustus 2013 | 08.14

Sabtu, 10 Agustus 2013

Kenapa Dinamakan Nunukan..?

         Dahulu kala para pedagang, nelayan, maupun orang-orang yang berlayar/berperahu dari Tanjung Selor (Kab. Bulungan) atau Tarakan ke Tawau (Malaysia) dan sebaliknya, biasa singgah di Pulau Nunukan ini untuk beristirahat atau sekedar mampir. Hal ini dikarenakan Pulau Nunukan berada pada posisi yang strategis (dipersimpangan jalur). Dan yang menjadi penanda Pulau ini adalah Pulau Nunukan dengan adanya Pohon Beringin yang konon katanya sangat rindang, sehingga terlihat cukup jelas dari Selat Sebatik, meskipun dari jarak yang cukup jauh. Konon lagi dengan adanya Pohon Beringin inilah nama Pulau Nunukan berasal.
Pohon Beringin dalam Bahasa Tidung disebut Nunuk (atau dalam logat aslinya : Nunukon) artinya Tempat Pohon Beringin.
Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindi Debaya" yang artinya Membangun Daerah (Bahasa Tidung)
Bahasa Tidung adalah bahasa yang dipakai oleh Suku Tidung (Suku Asli Nunukan) begitu mereka biasa disebut, yang sebenarnya adalah orang-orang Dayak pesisir. Orang Tidung berdiam di sepanjang Pantai Timur Kalimantan Timur dari Berau (Kab. Berau) di Selatan sampai Kinabalu (Malaysia) di Utara. Sebagai orang pesisir, orang Tidung umumnya adalah nelayan, dan nelayanlah yang biasanya memberi nama pulau-pulau sebagai identifikasi untuk membedakannya dengan pulau lainnya.
komentar | | Read More...

Asal - Usul Nama Nunukan

Kenapa Dinamakan Nunukan?

Dahulu kala para pedagang, nelayan, maupun orang-orang yang berlayar/berperahu dari Tanjung Selor (Kab. Bulungan) atau Tarakan ke Tawau (Malaysia) dan sebaliknya, biasa singgah di Pulau Nunukan ini untuk beristirahat atau sekedar mampir. Hal ini dikarenakan Pulau Nunukan berada pada posisi yang strategis (dipersimpangan jalur). Dan yang menjadi penanda Pulau ini adalah Pulau Nunukan dengan adanya Pohon Beringin yang konon katanya sangat rindang, sehingga terlihat cukup jelas dari Selat Sebatik, meskipun dari jarak yang cukup jauh. Konon lagi dengan adanya Pohon Beringin inilah nama Pulau Nunukan berasal.
Pohon Beringin dalam Bahasa Tidung disebut Nunuk (atau dalam logat aslinya : Nunukon) artinya Tempat Pohon Beringin.
Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindi Debaya" yang artinya Membangun Daerah (Bahasa Tidung)
Bahasa Tidung adalah bahasa yang dipakai oleh Suku Tidung (Suku Asli Nunukan) begitu mereka biasa disebut, yang sebenarnya adalah orang-orang Dayak pesisir. Orang Tidung berdiam di sepanjang Pantai Timur Kalimantan Timur dari Berau (Kab. Berau) di Selatan sampai Kinabalu (Malaysia) di Utara. Sebagai orang pesisir, orang Tidung umumnya adalah nelayan, dan nelayanlah yang biasanya memberi nama pulau-pulau sebagai identifikasi untuk membedakannya dengan pulau lainnya.




 
komentar | | Read More...

Cara Daftar DI IndoBoClub Dan Mendapatkan Dollar setiap Hari

BISNIS online TERBAIK 2013 KARYA ANAK INDONESIA
PENDAFTARAN GRATIS.
Investasi : (selama 100 hari kerja).
Rp.100.000 jadi Rp.605.731
Rp.200.000 jadi Rp.1.211.461
Rp.300.000 jadi Rp.1.817.192
Rp.500.000 jadi Rp.3.525.249
Rp.1.000.000 jadi Rp.7.137.975
Rp.5.000.000 jadi Rp.36.397.581
Rp.10.000.000 jadi Rp.74.501.569
Dapatkan $0.01 bila dapat member/ referral.
bisnis ini telah go internasional. sudah
banyak member dari luar negeri yang
mengikuti bisnis ini.
dari sekian banyak bisnis online yang saya
ikuti, hanya bisnis ini yang saya rasa terbaik.
Penarikan/ pencairan uang bisa melalui
Bank Lokal, bisa juga melalui PM, dan Pulsa.
Caranya . . . .???
klik link ini http://indoboclub.com/?ref=Olan+Ana ,
lalu klik JOIN NOW atau REGISTER
isi form pendaftaran (isi dgn benar,terutama
No.HP untuk aktifasi akun anda) :
1. Daftar
(GRATIS) lalu aktivasi (GRATIS)
2. Sebar link
URL di fb dan twitter
3. Dapat duit, bisa dicairkan ke bank lokal Indonesia
untuk info dan pertanyaan lebih lanjut bisa
melalui inbox
NB : Untuk aktivasi akun,Cukup sms dngn
Format AKtivasi # Username kirim ke
085368612630  ( No Admin ) dari nomor yang anda
daftarkan ( Ingat No yang anda daftarkan !!!!!.
komentar | | Read More...

Blogger news

About

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger