Dahulu kala para pedagang, nelayan, maupun orang-orang yang berlayar/berperahu dari Tanjung Selor (Kab. Bulungan) atau Tarakan ke Tawau (Malaysia) dan sebaliknya, biasa singgah di Pulau Nunukan ini untuk beristirahat atau sekedar mampir. Hal ini dikarenakan Pulau Nunukan berada pada posisi yang strategis (dipersimpangan jalur). Dan yang menjadi penanda Pulau ini adalah Pulau Nunukan dengan adanya Pohon Beringin yang konon katanya sangat rindang, sehingga terlihat cukup jelas dari Selat Sebatik, meskipun dari jarak yang cukup jauh. Konon lagi dengan adanya Pohon Beringin inilah nama Pulau Nunukan berasal.
Pohon Beringin dalam Bahasa Tidung disebut Nunuk (atau dalam logat aslinya : Nunukon) artinya Tempat Pohon Beringin.
Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindi Debaya" yang artinya Membangun Daerah (Bahasa Tidung)
Bahasa
Tidung adalah bahasa yang dipakai oleh Suku Tidung (Suku Asli Nunukan)
begitu mereka biasa disebut, yang sebenarnya adalah orang-orang Dayak
pesisir. Orang Tidung berdiam di sepanjang Pantai Timur Kalimantan Timur
dari Berau (Kab. Berau) di Selatan sampai Kinabalu (Malaysia) di Utara.
Sebagai orang pesisir, orang Tidung umumnya adalah nelayan, dan
nelayanlah yang biasanya memberi nama pulau-pulau sebagai identifikasi
untuk membedakannya dengan pulau lainnya.
Posting Komentar